قال المؤلِّف
رحمه الله تعالى:
"وَهُوَ
مَعْرِفَةُ اللهِ...
Berkata Penulis_rahimahullah Ta'ala:
"yaitu;
Ilmu mengenal Allah"
----------------
1. Ilmu apakah
yang wajib setiap muslim untuk mengetahui dan mempelajarinya?
Pertama: Ilmu mengenal Allah
Yaitu; hendaknya seorang hamba
benar-benar mengenal Sang penciptanya, sehingga dia benar-benar menjadikan
segala bentuk ibadahnya hanya untuk Allah Ta'ala. Hatinya selalu rindu dan
selalu terawasi oleh Rabbnya,sehingga tidaklah dia berdoa, bertawakal,
bersujud, takut dan berharap kecuali hanya kepada Allah.
Ilmu mengenal Allah adalah ilmu yang
paling agung, karena Allah Ta'ala Maha Agung. Barangsiapa yang benar-benar
mengenal Allah maka sungguh dia akan menjadi orang yang paling bertakwa dan
paling takut kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ
مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
"Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama"
[QS. Faathir: 28]
Kenapa hanya para ulama? Karena
mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah 'Azza
wa Jalla.
Ilmu menganal Allah Ta'ala terbagi
menjadi dua bagian:
a. Pertama:
Mengenal Dzat Allah Ta'ala, hal ini ditempuh dengan beberapa hal:
b. Mengenal
Nama-nama Allah yang Agung dan Sifat-sifatNya yang Tinggi.
Allah Ta'ala berfirman:
{وَلِلَّهِ
الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا}
"Hanya milik Allah Al
Asma'ul Husna (nama-nama yang Agung), maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al Asma'ul
Husna tersebut." [QS. Al A'raf: 180]
{وَلِلَّهِ الْمَثَلُ
الْأَعْلَى وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}
"dan Hanyalah Allah yang mempunyai sifat yang
Maha Tinggi, dan Dia-lah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " [QS. An Nahl: 60]
·
Melihat dan merenungi Ayat-ayat Allah Al Kauniyah.
Allah Ta'ala berfirman:
}إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ{
"Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal." [QS. Ali 'Imran: 190]
{أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ
رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ
كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (20) فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (21) لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ (22)}
"Maka apakah mereka tidak
memperhatikan unta
bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia
ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena
sesungguhnya kamu hanyalah
orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka." [QS. Al
Ghasyiah: 17-22]
·
Melihat dan merenungi Ayat-ayat Allah Asy Syar'iyyah.
Allah Ta'ala berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ
عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak
di dalamnya." [QS. An Nisaa: 82]
Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ
أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
"Sesungguhnya
Al Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." [QS. Al Israa: 9]
Tujuan seorang hamba mengenal Allah adalah agar tumbuh
pada diri dan hatinya kecintaan dan pengagungan terhadapNya, takut dan berharap hanya
kepadaNya, serta tidaklah
dia beribadah melainkan hanya kepada Allah semata.
Oleh karena itu, apabila seorang
hamba mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, maka akan semakin kokoh pada diri
dan hatinya kecintaan dan pengagungan terhadap Allah. Hamba yang paling takut
dan bertakwa kepada Allah adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
karena beliau adalah hamba yang paling mengenal Allah Ta'ala dengan
sebenar-benarnya, beliau bersabda:
«إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا»
"Sesungguhnya yang paling takwa dan
paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku". [HR. Al Bukhari –
Muslim, dari shahabat 'Aisyah]
Dalam riwayat Muslim, beliau
bersabda:
«وَاللهِ، إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَخْشَاكُمْ لِلَّهِ،
وَأَعْلَمَكُمْ بِمَا أَتَّقِي»
"Sesunguhnya saya berharap, bahwa
sayalah yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan paling tahu bagaimana caranya
bertakwa."
·
Tatkala ada seseorang bertanya kepada Asy Sya'bi:
"Siapakah orang yang (patut) dikatakan berilmu?" beliau menjawab:
"Orang yang dikatakan berilmu adalah orang yang takut kepada Allah.
·
Berkata Ibnu Mas'ud_radhiyallahu 'anhu: "Cukuplah
seseorang itu dikatakan berilmu, tatkala memiliki rasa takut kepada Allah. Dan
cukuplah seseorang itu dikatakan jahil (orang yang bodoh) tatkala dia berpaling
dari Allah."
·
Berkata ulama Salaf: "Tidaklah orang yang
bermaksiat kepada Allah kecuali orang yang jahil." Yaitu, tidak mengetahui
keagungan Allah dan kedudukan Allah Ta'ala, meskipun terkadang dia pandai dalam
ilmu syariat.
Oleh karena itu, wahai saudaraku!
Jika engkau melihat ada seorang yang
berilmu, namun pada kehidupannya bergelimang dengan kemaksiatan, maka
sesungguhnya dia masih jahil, belum bisa dikatakan orang yang berilmu. Karena
hakikat ilmu yang bermanfaat dan membawa keberkahan, akan melahirkan pada diri
pemiliknya kecintaan dan pengagungan terhadap Allah, serta akan melahirkan rasa
takut kepada Allah ketika dia berbuat maksiat.
2. Kedua:
Mengenal hukum-hukum dan apa saja yang disyariatkan Allah dari perkara halal
dan Haram.
·
Ini merupakan ilmu yang agung, seorang hamba
mengetahui mana yang dihalalkan oleh Allah dan mana yang diharamkan. Dan
mengetahui mana yang wajib diamalkan, mana yang mustahab dan mana yang makruh.
Dengan ilmu ini, maka hamba bisa menjalankan segala bentuk tuntunan syariat
yang Allah tetapkan dan menjahui segala bentuk larangan-laranganya.
·
Kita simpulkan, bahwa manusia dalam bab mengenal Allah
terbagi menjadi empat golongan:
a. Golongan
orang yang benar-benar mengenal Allah dan mengetahui hukum-hukum syariat, maka
ini adalah golongan manusia yang paling utama.
b. Golongan
yang benar-benar mengenal Allah, namun dia jahil terhadap hukum-hukum syariat.
c. Golongan
yang mengetahui hukum-hukum syariat, namun tidak mengenal Allah dengan
sebenar-benarnya.
d. Golongan
yang tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya dan juga tidak mengetahui
hukum-hukum syariatNya.
Cobalah lihat, termasuk golongan
manakah posisi kita?!
Semoga Allah 'Azza wa Jalla
menjadikan kita semua menjadi hamba-hambaNya yang mengenalNya dengan
sebenar-benarnya dan mengetahui hukum-hukum syariat-syariatNya.
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
✏ ] ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawi, 17 Jumadats
Tsaniyah 1435/ 17 April 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah [
FORUM KIS