Dalil-Dalil dalam As-Sunnah An-Nabawiyyah
Seputar Permasalahan Hajr
1. Hadits tentang kisah Ka'ab bin Malik yang diriwayatkan
al-Bukhari dan Muslim, dimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memboikot Ka'ab
bin Malik, Murarah bin ar-Rabi' dan Hilal bin Umayyah, dikarenakan mereka tidak
ikut berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang
Tabuk. Hadits ini merupakan asas syariat Hajr terhadap pelaku
kemaksiatan, sebagaimana hal ini dikatakan oleh al-Imam ath-Thabari
rahimahullah.
2. Hadits Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
“Aku kembali ke rumah pada
malam hari, dan tanganku terlihat pecah-pecah hingga mereka melumuri aku dengan
Za'faran (yang berwarna kuning). Aku lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di waktu pagi, aku mengucapkan salam namun beliau tidak menjawab salam
atau menyambutku. Bahkan beliau bersabda:
“Pergi dan bersihkanlah ini
darimu.”
Aku lantas pergi dan
membersihkan Za'faran tersebut. Kemudian aku mendatangi beliau meskipun masih
ada sisa-sisa Za'faran. Aku mengucapkan salam namun beliau tidak menjawab atau
menyambutku. Beliau bersabda:
“Bersihkan ini darimu.”
Aku lalu pergi dan membersihkannya. Kemudian
aku datang dan mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau menjawab atau
menyambutku. Beliau lantas bersabda:
“Sesungguhnya malaikat tidak
akan datang menghadiri jenazah orang kafir dengan kebaikan, dan pula orang yang
melumuri dirinya dengan Za'faran dan orang yang junub.”
Ammar berkata,
“Beliau memberi keringanan
kepada orang yang junub jika ingin tidur, atau makan, atau minum cukup dengan
berwudhu.”
[HR. Ahmad, Al-Baihaqi dan Abu
Dawud, dihasankan Asy-Syaikh al-Albani]
3. Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
“أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَلَفَ أَنْ
لَا يَدْخُلَ عَلَى بَعْضِ أَهْلِهِ شَهْرًا”
“Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersumpah untuk tidak menemui
sebagian keluarganya (isteri-isterinya) selama satu bulan.” [HR. Al-Bukhari
dan Muslim]
Demikianlah diantara dalil-dalil dalam As-Sunnah
seputar masalah hajr. Adapun bentuk amalan para Salaf dalam masalah hajr akan
kami sampaikan pada pertemuan yang akan datang, in syaa Allah. Wallaahul
muwaffiq.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
WA. FORUM KIS