KEDUDUKAN HATI
Allah Ta'ala telah menciptakan pada setiap manusia tiga wadah yang pokok:
1.
Otak
2.
Hati
3.
Perut.
Otak adalah wadah berfikir dan mengingat, hati
adalah wadah bagi iman dan tauhid, sedangkan perut adalah wadah bagi makanan
dan minuman. Masing-masing wadah butuh pengisian, engkaulah yang akan
mengisinya dan engkau pula yang akan mendapatkan buahnya.
a. Hati adalah tempatnya iman, kejujuran, keyakinan dan pengagungan
kepada Sang Pencipta semesta alam. Hati adalah tempatnya rasa takut, tawakal,
kecintaan kepada Allah, ketundukan dan penyerahan diri kepada Allah semata.
}وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ
فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ
الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ
وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ{
"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau
ia menuruti kemauanmu dalam
beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu
'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan
kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang
yang mengikuti jalan
yang lurus." [QS. Al-Hujuraat: 7]
}قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ
قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا
اللَّهَ وَرَسُولَهُ
لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ{
"Orang-orang
Arab Badui itu
berkata: "Kami telah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi
katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu;
sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Al-Hujuraat: 14]
b. Allah Ta'ala menciptakan manusia dengan bentuk yang
sebaik-baiknya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ
تَقْوِيمٍ
"Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. [QS. At-Tiin: 4]
Allah menciptakan untuk manusia sebuah
hati agar dengannya bisa mengenal segala sesuatu, sepasang mata agar bisa
melihat, hidung untuk mencium bau, telinga untuk mendengar suara, tangan untuk
memegang dan meraba, kaki untuk berjalan dan akal untuk berfikir. Semua anggota
tubuh ini dikuasai oleh hati. Hati adalah laksana raja bagi seluruh anggota
tubuh, sehingga baik atau buruknya amalan anggota tubuh ditentukan dengan baik
atau buruknya hati.
Allah Ta'ala berfirman:
{إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى
لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ}
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati (akal) atau yang menggunakan
pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya." [QS. Qaaf: 37]
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
»أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ، صَلَحَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ، فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ
الْقَلْبُ«
"Ketahuilah, bahwa dalam
setiap tubuh manusia terdapat
segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika
segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya." [Muttafaqun
'alaihi]
c.
Hati merupakan tempatnya
ketakwaan, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
«التَّقْوَى
هَاهُنَا» وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ
"Takwa itu ada di sini." Beliau mengucapkannya sebanyak
tiga kali sambil menunjuk
dadanya." [HR. Muslim, dari shahabat Abu Hurairah]
Jika kita perhatikan dari nash Al-Quran
dan As-Sunnah maka kita dapatkan bahwa hati terbagi menjadi tiga macam;
1. Hati yang salim.
2. Hati yang mati.
3. Hati yang sakit.
Allah 'Azza wa Jalla
berfirman:
{يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ
وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)}
" (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang salim (bersih)." [QS. Asy
Syu'araa': 88-89]
}أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ
تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا
يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ
الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ{
"Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah
mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian
berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka
adalah orang-orang yang fasik." [QS. Al-Hadid:16]
}خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى
سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ{
"Allah
telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi
mereka siksa yang amat berat." [QS. Al-Baqarah:10]
{فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ}
"Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka
berdusta." [QS. Al-Baqarah:10]
Masing-masing akan kami jelaskan definisi dan
keadaannya --insya Allah-- pada pertemuan selanjutnya. Wallahul muwaffiq.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
✏ Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 24
Dzulhijjah 1435/ 18 Oktber 2014_di Daarul Hadits_Al-Fiyusy_Harasahallah.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
WA. FORUM KIS
WA. FORUM KIS