MENDULANG MUTIARA DARI HADITS Al-ARBA'IN AN-NAWAWIYAH (HADITS KEDUA~bagian kedua)



PENJELASAN TINGKATAN-TINGKATAN DALAM AGAMA; ISLAM, IMAN DAN IHSAN
(bagian kedua)

FAEDAH-FAEDAH HADITS:

1.  Kalimat Islam jika disebutkan bersama dengan kalimat Iman maka masing-masing memiliki makna tersendri, Islam berkenaan dengan amalan zhahir dari ucapan lisan dan perbuatan badan, sedangkan Iman berkenaan dengan amalan bathin dari perkara aqidah dan amalan hati. Apabila Islam disebut bersendirian, maka mencakup makna Iman. Diantara dalil yang menunjukan perbedaan antara Islam dan Iman jika disebutkan secara bersamaan adalah firman Allah Ta'ala:


}قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ{

"Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah berislam (tunduk'), karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Al-Hujuurat: 14]

2.      Penjelasan bahwa rukun Islam ada lima, sedangkan rukun Iman ada enam.

3.   Derajat ihsan lebih tinggi dari iman dan Islam, demikian pula derajat iman lebih tinggi daripada Islam, karena derajat Islam dicapai oleh siapa saja yang masuk Islam.

4.      Wajibnya muraqabah atas setiap muslim, yakni dia merasa selalu dalam pengawasan Allah Ta'ala, karena Allah 'Azza wa Jalla senantiasa mengetahui gerak-gerik dia, bahkan Allah mengetahaui apa yang ada dalam dada-dada mereka.

{إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا}

"Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." [QS. An-Nisaa: 1]


{وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ}

"Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya." [QS. Al-Baqarah: 235]

}وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ{

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). [QS. Yunus: 61]

5.      Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui perkara-perkara yang ghaib.
Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi-Nya:

{ قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ}

"Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib." [QS. Al-An'aam: 50]

{ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ}

"Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan." [QS. Al-A'raaf: 188]

6.      Hari Kiamat pasti akan terjadi, adapun kapan terjadinya, maka hanyalah Allah saja yang mengetahuinya.

{إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ}

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat." [QS. Luqman: 34]

}يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ{

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [QS. Al-A'raaf: 187]

7.      Hadits ini menunjukan beberapa tanda-tanda hari Kiamat, yang mana hal-hal yang menunjukan sudah dekatnya hari kiamat adalah rusaknya zaman, rusaknya akhlak, banyaknya kedurhakaan terhadap orang tua, menjadikan orang tuanya seolah-olah budaknya, sedangkan dia sebagai tuannya. Segala perkara menjadi terbalik, sampai-sampai orang-orang yang rendah menjadi raja dan penguasa, perkara-perkara agama diserahkan bukan kepada ahlinya, kejahilan merata. Dunia dibentangkan, sehingga manusia sibuk dengan dunia, berlomba-lomba dan berbangga-bangga dalam meninggikan bangunan.

8. Tercelanya membangun rumah atau gedung yang tinggi dalam rangka berbangga-bangga dan menyombongkan diri.

Dari Anas bin Malik berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar rumah, lalu beliau melihat bangunan yang tinggi. Beliau lalu bertanya: "Apa ini?" para sahabat menjawab, "Ini adalah bangunan milik si fulan, seorang laki-laki Anshar." Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam dan hanya memendam dalam hatinya, hingga ketika pemilik bangunan itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di depan orang-orang beliau berpaling darinya. Beliau melakukan hal itu berulang-ulang hingga laki-laki paham bahwa Rasulullah sedang marah dan menghindar darinya. Maka laki-laki itu pun mengeluh kepada para sahabat Rasulullah. Laki-laki itu berkata, "Demi Allah, aku telah mengingkari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Para sahabat berkata, "Rasulullah keluar dan melihat bangunan milikmu." Anas berkata, "Lalu laki-laki pulang dan menghancurkan rumahnya hingga rata dengan tanah. Ketika suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan melihat bangunan tersebut telah hilang, beliau pun bertanya: "Apa yang terjadi dengan bangunan tersebut?" para sahabat menjawab, "Pemilik bangunan itu pernah mengeluh kepada kami tentang berpalingnya baginda kepadanya, maka kami pun mengabarkan kepadanya. Lalu ia pulang dan menghancurkan rumah miliknya. Rasulullah bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya setiap bangunan itu akan membawa bencana bagi pemiliknya, kecuali yang tidak, kecuali yang tidak." Maksudnya sesuatu yang memang dibutuhkan." [HR. Abu Dawud, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani dalan ash-Shahihah no 2830]
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy_3 Muharam 1436/ 26 Oktober 2014_di Daarul Hadits al-Fiyusy_Harasahallah]
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Silahkan kunjungi blog kami untuk mengunduh PDF-nya dan juga mendapatkan artikel atau pelajaran yang telah berlalu serta unduh pula 2 aplikasi android Forum KIS di:
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~


WA. FORUM KIS