KAEDAH-KAEDAH FIQHIYAH
DARI KITAB AL-MANZHUMAH AL-QAWAIDUL FIQHIYAH : (Pertemuan Keempat)

BAIT KE3


 قال العلامة السعدي رحمه الله تعالى
ثُمَّ الصَّلَاةُ مَعْ سَلَامٍ دَائِمِ...عَلَى الرَّسُوْلِ الْقُرَشِيِّ الْخَاتَمِ

Berkata al-‘Allamah as-Sa’di rahimahullah
“Kemudian Shalawat serta Salam senantiasa (tercurahkan)…
Atas Rasul penutup dari suku Quraisy.”


PENJELASAN:

Setelah as-Sa’di memuji Nama Allah atas segala kenikmatan yang Allah limpahkan kepada kita semua, maka beliau bershalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

- Pertama: Ini semua dalam rangka mengamalkan perintah Allah Ta’ala, yang mana Allah berfirman:

{إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا}

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [QS. Al-Ahzab:56]

- Kedua: Hal ini dalam rangka mengharap pahala yang besar disisi Allah ‘Azza wa Jalla. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

{فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا}

"Maka sesungguhnya orang yang bershalawat atasku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali.” [HR. Muslim, dari shahabat Abullah bin ‘Amr]

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً»

"Orang yang paling dekat denganku pada hari Qiyamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku." [HR. Ibnu Hibban, dihasankan al-‘Allamah al-Albani]

Arti Shalawat Allah untuk Nabi adalah Pujian Allah terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dihadapan malaikat-malaikatnya yang mulya.

Arti Shalawat Malaikat untuk Nabi adalah Doa mereka kepada Allah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Arti Shalawat hamba untuk Nabi adalah Doa mereka kepada Allah ta’ala untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan pengagungan mereka terhadap perintahnya.

Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Hajar dan asy-Syaikh al-Albani rahimahumullah.

Menggabungkan antara Shalawat dan Salam lebih sempurna dan lebih utama berdasarkan ayat diatas.

Perkataan as-Sa’di rahimahullah: “Rasul penutup dari suku Quraisy”

Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

{مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا}

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-Ahzab:40]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ»

"aku adalah penutup para Nabi. " [HR. Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abu Hurairah]

Dalam riwayat Abu Dawud:

«وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي»

"aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku" [HR. Abu Dawud, dari shahabat Tsauban]

Beliau berasal dari keturunan Qurasy, sebagaimana beliau sabdakan:

إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

"Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim." [HR. Muslim, dari shahabat Watsilah bin Asqa’]

Wallahu a’lam bishshawab.

-------------------------------------
Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 2 Rajab 1436/ 21 April 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
---------------------------------------

WA. FORUM KIS