KAEDAH-KAEDAH FIQHIYAH DARI KITAB AL-MANZHUMAH AL-QAWAIDUL FIQHIYAH (PERTEMUAN KEENAM)
BAIT KE 5


 قال العلامة السعدي رحمه الله تعالى:
اعْلَمْ هُدِيْتَ أَنَّ أَفْضَلَ الْمِنَنْ...
عِلْمٌ يُزِيْلُ الشَّكَّ عَنْكَ وَالدَّرَنْ.

 Berkata al-‘Allamah as-Sa’di rahimahullah
“Ketahuilah –semoga engkau senantiasa diberikan hidayah- bahwa sebaik-baik anugerah…
adalah ilmu yang bisa menghilangkan keraguan dan keburukan.”



PENJELASAN

Kalimat “اعْلَمْ”:
Kalimat (اعْلمْ) berasal dari kalimat (الْعِلْمُ), hal ini menunjukan bahwa agama Islam dan syariat-syariatnya adalah ilmu dengan hujjah dan bayan (penjelasan), bukan dengan dugaan dan bukan pula dengan perasaan atau akal-akalan.

Demikian pula apa yang akan disampaikan oleh asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah dalam mandzumahnya ini berupa ilmu tentang kaedah-kaedah fiqhiyah yang perlu bagi setiap penuntut ilmu mempelajarinya. Kaedah-laedah fiqhiyah yang beliau susun dalam mandzumah ini dibangun diatas hujjah dan bayan yang bersumber dari al-Quran dan As-Sunnah, bukan berasal dari rekaan, akal atau perasaan beliau.

Berkata Syaikh Hafizh Hakamy: "Kalimat ini (اعْلمْ) didatangkan (diawal pembicaraan) untuk menggugah perhatian dan (memberikan) motivasi untuk menghayati apa yang (disampaikan) setelahnya."

Kalimat “هُدِيْتَ”:
Ini adalah doa dari asy-Syaikh as-Sa’di untuk para pembaca dan para penuntut ilmu agar mereka senantiasa dalam bimbingan dan hidayah dari Allah Ta’ala. Sungguh barangsiapa yang telah Allah berikan kepadanya hidayah, maka dia akan senantiasa berjalan diatas ketaatan kepada Allah dan memiliki keyakinan sehingga kokoh diatas agamanya, tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkan dan membuatnya ragu dalam agamanya. Sebaliknya barangsiapa yang Allah Ta’ala sesatkan, maka dia akan selalu berbuat keburukan dan selalu ragu dalam agamanya, tidak ada seorang pun yang bisa memberikan hidayah kepadanya.

Allah Ta’ala berfirman;

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا}

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.” [QS. Al-Kahfi:17]

Allah Ta’ala berfirman;

{وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ}

“Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk”. [QS. Ar-Ra’d:33]

Doa ini menunjukan kasih sayang penulis rahimahullah kepada para penuntut ilmu, dan doa beliau ini sangat tepat dan pas dengan pembahasan beliau. Betapa butuhnya kita semua akan hidayah Allah, oleh karena itu kita selalu berdoa meminta hidayah dalam sehari sebanyak 17 kali, yaitu ketika kita membaca surat al-Fatihah dalam shalat kita yang lima waktu, sedangkan kita membaca al-Fatihah setiap rakaatnya;

{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}

“Tunjukilah kami jalan yang lurus” [QS. Al-Fatihah:5]

Kalimat “عِلْمٌ يُزِيْلُ الشَّكَّ عَنْكَ وَالدَّرَنَ أَنَّ أَفْضَلَ الْمِنَنِ:”:
Sesungguhnya sebaik-baik anugerah adalah ilmu yang bisa menghilangkan keraguan dan keburukan.

Yang dimaksud ilmu diatas adalah ilmu al-Quran dan as-Sunnah. Betapa indahnya perkataan al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah;

كلُّ العُلُومِ سِوى القُرْآنِ مَشْغَلَةٌ ... ... ... إلاَّ الحَديث وَعِلْمِ الفِقْهِ في الدِّينِ
العلمُ ما كانَ فيه: قالَ، حدثنا ... ... ... وَمَا سِوى ذَاكَ وَسْوَاسُ الشَّيَاطِينِ

“Setiap ilmu selain al-Quran hanya menyibukkan saja (sia-sia),….
kecuali ilmu hadits dan ilmu fiqh dalam agama….
Ilmu yang padanya; berkata (perawi) Haddatsana (telah menyampaikan hadits kepada kami)…..
Adapun selain itu maka itu hanyalah keragu-raguan dari syaithan.

Ketahuilah wahai saudaraku!
Sebaik-baik anugerah adalah ilmu yang bisa menghilangkan keraguan dan keburukan, yaitu ilmu yang akan menyembuhkan segala penyakit hati, diantaranya penyakit syubhat (kerancuan dan keragu-raguan) yang berasal dari kebid’ahan atau kesyirikan dan penyakit syahwat yang akan mendorong manusia kepada perbuatan buruk dan maksiat.

Inilah hakekat ilmu yang bermanfaat, ilmu yang akan memberikan cahaya pada hatinya, sehingga melahirkan keyakinan dan ketaqwaan. Inilah sebaik-baik ilmu dan sebaik-baik anugerah Allah yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki.

Berkata al-Baihaqi rahimahullah [al-Madkhal:378]: “Tidaklah ada derajat setelah kenabian yang lebih utama dari derajat ilmu.”

Semoga Allah menggolongkan kita dalam golongan orang-orang yang diberikan hidayah dan ilmu yang bermanfaat.

Kesimpulan dalam bait ini, bahwa ilmu memiliki banyak faedah, diantaranya yang disebutkan oleh penulis rahimahullah;
🔸Pertama: Ilmu adalah sebaik-baik anugerah.
🔸Kedua: Ilmu syar’i bisa menghilangkan segala bentuk syubhat, baik dari kebid’ahan maupun kesyirikan.
🔸Ketiga: Ilmu syar’i bisa menghilangkan penyakit syahwat, yaitu penyakit dosa dan kemaksiatan.

Wallahu a’lam bish shawwab.

-----------------------------
Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 23 Rajab 1436/ 12 Mei 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
------------------------------

WA. FORUM KIS