قال المؤلِّف
رحمه الله تعالى:
"ومعرفة دين
الإسلام بالأدلة..."
Berkata Penulis_rahimahullah Ta'ala:
"dan mengenal agama Islam dengan
dalil-dalilnya"
---------------------------
1. Ilmu apakah
yang wajib setiap muslim untuk mengetahui dan mempelajarinya?
·
Ketiga: Mengenal agama Islam dengan dalil-dalinya.
Kita dapat mengenal hakekat Islam yang benar yang
sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah melalui Al
Qur'an dan As Sunnah.
2. Ilmu
mengenal agama Islam yang benar, terkandung padanya beberapa perkara:
a. Mengilmui
dan meyakini bahwa tidak agama yang diterima oleh Allah setelah diutusnya Nabi
kita Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam kecuali Islam. Allah Ta'ala
berfirman:
}وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ{
"Barangsiapa mencari agama selain
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang
yang rugi." [QS. Ali 'Imran: 85]
3. Mengilmui
dan meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang sempurna dari segala aspek,
baik dari sisi aqidah, ibadah, muamalah, maupun siyasahnya (politik), tidak
butuh lagi penambahan maupun pengurangan. Barangsiapa membuat kebid'ahan
(perkara yang baru) dalam Islam maka hal tersebut tertolak. Allah Ta'ala
berfirman:
}الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ
دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
دِينًا{
"Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu. agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu." [QS. Al Maidah: 3]
Dalam hadits 'Aisyah_radhiyallahu 'anha,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ
رَدٌّ»
"Barangsiapa mengada-ngada sesuatu
yang baru dalam urusan (agama) kami yang tidak ada perintahnya, maka hal itu
tertolak." [Muttaqun 'alaihi]
4. Mengilmui
dan meyakini bahwa agama islam adalah agama yang membawa kemudahan, Allah
Ta'ala tidak membenani kepada hambanya sesuatu yang melampaui batas
kemampuannya. Allah Ta'ala berfirman:
{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا}
"Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." [QS. Al
Baqarah: 286]
{وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي
الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ}
"Dia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu dalam agama suatu yang memberatkan." [QS. Al Hajj: 78]
Dalam hadits Abu Hurairah, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ،
وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ»
"Sesungguhnya agama ini mudah, dan
tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit)."
[HR. Al Bukhari]
5. Mengilmui
dan meyakini bahwa Allah Ta'ala telah menjamin terjaganya agama ini sampai hari
Akhir nanti. Allah Ta'ala berfirman:
{إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ
لَحَافِظُونَ}
"Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya." [QS. Al Hijr: ]]
6. Perkataan
Penulis_rahimahullah:
بالأدلة...
Yaitu wajib atas para ulama dan juga para
penuntut ilmu yang memiliki
kemampuan untuk menghafal dalil-dalil dalam tiga perkara yang agung ini, tidak
boleh bagi mereka taklid (membebek) kecuali jika memang sudah tidak memiliki kemampuan lagi, karena ini
adalah bab Aqidah.
Perkataan penulis_rahimahullah ini
memberikan isyarat bahwa taklid dalam bab aqidah tidaklah bermanfaat, akan
tetapi bagi seorang muslim yang memiliki kemampuan wajib mengenal agama Islam
ini dengan mengetahui dan menghafal dalil-dalilnya, yakni dalil dari Al Qur'an,
As Sunnah maupun Ijma', terkhushus lagi bagi para ulama dan para penuntut ilmu.
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله
وصحبه وسلم
✏] ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawi, 2 Rajab 1435/ 1 Mei 2014_di Daarul Hadits_Al
Fiyusy_Harasahallah📚
[
~•~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
FORUM KIS