بسم الله الرحمن الرحيم
BELAJAR AQIDAH SHAHIHAH DARI KITAB AL USHUL ATS
TSALATSAH
قال المؤلِّف
رحمه الله تعالى:
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Berkata Penulis_rahimahullah Ta'ala:
"Bismillahirrohmanirrohim"
(dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Dasar isi dari kitab ini adalah apa yang
ditunjukan dalam hadits Al Bara' bin 'Azib_radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar untuk melihat jenazah seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba
di pemakaman. Ketika lubang lahad telah dibuat, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya. Kami diam, seakan-akan di atas
kepala kami ada burung. Saat itu beliau memegang sebatang kayu yang ditancapkan
ke dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya dan bersabda: "Mintalah
perlindungan kepada Allah dari siksa kubur." Beliau ucapkan kalimat itu
hingga dua atau tiga kali. Demikanlah tambahan dalam hadits Jarir. Beliau
melanjutkan: "Sungguh, mayat itu akan mendengar derap sandal mereka saat
berlalau pulang; yakni ketika ditanyakan kepadanya, 'Wahai kamu, siapa Rabbmu?
Apa agamamu? Dan siapa Nabimu? ' -Hannad menyebutkan; Beliau bersabda: -
"lalu ada dua malaikat mendatanginya seranya mendudukkannya. Malaikat itu
bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia menjawab, "Rabbku adalah
Allah." Malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?" ia menjawab,
"Agamaku adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa
laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Dia adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." malaikat itu bertanya lagi,
"Apa yang kamu ketahui?" ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah,
aku mengimaninya dan membenarkannya." Dalam hadits Jarir ditambahkan,
"Maka inilah makna firman Allah: '(Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman…) ' hingga akhir ayat. -Qs. Ibrahim: 27- kemudian kedua perawi
sepakat pada lafadz, "Beliau bersabda: "Kemudian ada suara dari
langit yang menyeru, "Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah
permadani untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan
kepadanya pakaian surga." beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan
kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang."
Beliau melanjutkan: "Jika yang meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya
akan dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat serya
mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia
menjawab, "Hah, hah, hah. Aku tidak tahu." Malaikat itu bertanya,
"Apa agamamu?" ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu."
Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian
ini? ' ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu." Setelah itu terdengar
suara dari langit: "Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari
neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka
untuknya." Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya panas
dan baunya neraka. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling
berhimpitan." Dalam hadits Jarir ditambahkan, "Beliau bersabda:
"Lalu ia dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu. Dan baginya disediakan
sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung
niscaya akan menjadi debu." Beliau melanjutkan: "Laki-laki kafir itu
kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh
semua makhluk; dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia-
hingga menjadi debu." Beliau meneruskan ceritanya: "Setelah itu,
ruhnya dikembalikan lagi." [HR. Abu Dawud, dishahihkan Syaikh Al Albany,
riwayat Ibnu Abi Syaebah dishahihkan Syaikh Muqbil. Riwayat ini lebih lengkap
dari riwayat Al Bukhary – Muslim dari shahabat Anas]
Perkataan Penulis_Rahimahullah:
"Bismillahirrohmanirrohim" (dengan nama
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Beliau memulai kitab ini dengan Basmalah, hai
ini dikarenakan beberapa hal:
1. Mencontoh Kitabullah (Al Quran), yang mana Al
Qur'an dimulai dengan bacaan Basmalah.
2. Meneladani
dan mengamalkan sunnahnya para Nabi, yang mana mereka menulis diawal risalah
dakwah mereka kepada para raja-raja dari kalangan orang-orang kafir dengan
Basmalah;
a. Nabi
Sulaiman 'alaihissalam menulis risalah kepada penguasa Saba' dengan Basmalah:
{إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ
وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}
"Sesungguhnya surat itu, dari
SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang." [An Naml: 30]
b. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
ketika menulis risalah kepada Hiraklius raja Ramawi, beliau membuka risalahnya
dengan Basmallah:
»بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ
الرُّومِ«
"BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
(dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang), dari Muhammad hamba Allah dan
Rasul-Nya kepada Hiraklius
raja Ramawi." [HR. Al Bukhary – Muslim]
c. Demikian pula dalan perdamaian Hudaibiyah,
sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya dari shahabat Abdullah
bin Mughaffal, dishahihkan Syaikh Muqbil dalam Ash Shahihul Musnad no 887.
3. Mengikuti
jejak para Shahabat_radhiyallahu 'anhum, yang mana Abu Bakr Ash
Shiddiq_radhiyallahu 'anhu ketika menulis risalahnya kepada Anas bin Malik_
radhiyallahu 'anhu diawali dengan Basmalah, sebagaimana yang dikabar Anas bin
Malik_radhiyallahu 'anhu:
»أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، كَتَبَ لَهُ هَذَا
الكِتَابَ لَمَّا وَجَّهَهُ
إِلَى البَحْرَيْنِ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى المُسْلِمِينَ، وَالَّتِي
أَمَرَ اللَّهُ بِهَا رَسُولَهُ...
» الحديث
"Bahwa Abu
Bakar radliallahu
'anhu telah menulis surat ini kepadanya (tentang aturtan zakat) ketika Abu Bakr mengutusnya ke
negeri Bahrain:
"Bismillahirrahmaanirrahiim. Inilah kewajiban zakat yang telah diwajibkan oleh
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terhadap kaum Muslimin dan seperti yang diperintahkan
oleh Allah dan rasulNya
tentangnya… [HR. Al Bukhar]]
4. Hal ini sudah menjadi kebiasan para ulama
dalam mengawali setiap risalah atau kitab-kitabnya.
·
Berkata Ibnu Abdil Bar_rahimahullah: Disunnahkan bagi
setiap yang akan memulai sebuah tulisan empat perkara: Basmalah, Hamdalah,
Shlawat 'alan Nabi, dan Tasyahhud.
·
Berkata Ibnu Hajar_rahimahullah: telah tetap menjadi
kebiasaan para penulis untuk mengawali basmalah dalam kitab-kitab ilmu.
Peringatan:
Adapun hadits Abu Hurairah_radhiyallahu anhu, bahwa
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«كُلُّ أَمرٍ ذِي بَالٍ لَمْ
يُبْدَأ فِيهِ باسْمِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَر»
"Semua perkara penting yang
tidak dimulai dengan Basmalah adalah sia-sia." [HR. Al Khathib dan As
Subky, berkata Syakh Albany dalam kitab Al Irwa': 1/29: Hadits ini lemah sekali]
Demikian pula hadits Abu Hurairah:
«كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ
أَقْطَعُ »
"Semua perkara penting yang tidak dimulai dengan
hamdalah adalah sia-sia."[HR. Ibnu Majah, didha'ifkan Syaikh Al Alban]
وصلى الله
على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
✏ ]ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 22 Rabi'ul Awwal 1435/ 23 Januari
2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah[
FORUM KIS