ALAMAT KEDUA DARI ALAMAT KHAFADH ATAU JAR
MATAN :
قال المؤلف - رحمه الله
"وَأَمَّا الْيَاءُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلْخَفْضِ في ثَلاَثَةِ مَوَاضِعَ: في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، وَف ه: ي التَّثْنِيّةِ، وَالْجَمْعِ."
"وَأَمَّا الْيَاءُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلْخَفْضِ في ثَلاَثَةِ مَوَاضِعَ: في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، وَف ه: ي التَّثْنِيّةِ، وَالْجَمْعِ."
Berkata penulis rahimahullah:
"Adapun Ya, maka ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat:
"Adapun Ya, maka ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat:
1. Al-Asmaaul
Khamsah.
2. Tatsniyyah.
3. Jamak
.PENJELASAN :
Alamat kedua dari alamat Khafadh suatu kalimat adalah Ya.
Ya, ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat;
Ya, ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat;
1. Al-Asmaaul
Khamsah.
Telah berlalu pembahasan definisi Al-Asmaaul Khamsah.
Telah berlalu pembahasan definisi Al-Asmaaul Khamsah.
Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa
Al-Asmaaul Khamsah jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat Jar-nya
adalah Ya.
Contoh:
سَلَّمْتُ عَلَى أَبِيْكَ.
"Aku memberi salam kepada ayahmu."
اشْتَرَيْتُ هَذَا الْقَلَمَ مِنْ أَخِيْكَ.
"Aku membeli
pena ini dari saudaramu."
هَذِهِ الصَّدَقَةُ مِنْ ذِيْ مَالٍ.
"Shadaqah ini
dari orang yang memiliki harta."
Perhatikanlah tiga contoh diatas!
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (أَبِيْكَ), (أَخِيْكَ) dan (ذِيْ مَالٍ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Al-Asmaaul Khamsah, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah termasuk dalam Al-Asmaaul Khamsah.
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (أَبِيْكَ), (أَخِيْكَ) dan (ذِيْ مَالٍ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Al-Asmaaul Khamsah, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah termasuk dalam Al-Asmaaul Khamsah.
2. Tatsniyah.
Yang dimaksud Tatsniyah disini adalah Isim Al-Mutsanna. Telah berlalu pembahasan definisi Isim Al-Mutsanna.
Yang dimaksud Tatsniyah disini adalah Isim Al-Mutsanna. Telah berlalu pembahasan definisi Isim Al-Mutsanna.
Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa Isim
Al-Mutsanna jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat Jar-nya adalah
Ya.
Contoh:
سَلَّمْتُ عَلَى الطَّالِبَيْنِ.
"Aku memberi salam kepada dua siswa
itu."
اسْتَفَدَ خَالِدٌ مِنَ الْمُدَرِّسَيْنِ.
"Khalid
mengambil faedah dari dua pengajar itu."
هَذِهِ الْكُتُبُ لِلرَّجُلَيْنِ.
"Kitab-kitab
ini milik dua laki-laki itu."
Perhatikanlah tiga contoh diatas!
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الطَّالِبَيْنِ), (الْمُدَرِّسَيْنِ) dan (الرَّجُلَيْنِ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Isim Al-Mutsanna, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Isim Al-Mutsanna.
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الطَّالِبَيْنِ), (الْمُدَرِّسَيْنِ) dan (الرَّجُلَيْنِ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Isim Al-Mutsanna, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Isim Al-Mutsanna.
3. Jamak.
Yang dimaksud Jamak disini adalah Jamak Mudzakkar Saalim. Telah berlalu pembahasan definisi Jamak Mudzakkar Saalim.
Yang dimaksud Jamak disini adalah Jamak Mudzakkar Saalim. Telah berlalu pembahasan definisi Jamak Mudzakkar Saalim.
Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa
Jamak Mudzakkar Saalim jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat
Jar-nya adalah Ya.
Contoh:
سَلَّمَ زَيْدٌ عَلَى الْمُهَنْدِسِيْنَ.
"Zaid memberi salam kepada para
insinyur itu."
لَا تَمْشِ أَمَامَ الْمُصَلِّيْنَ.
"Janganlah
kamu lewat didepan orang-orang yang sedang shalat!"
هَذَا الْمَسْجِدُ لِلْمُسْلِمِيْنَ.
"Masjid ini
milik kaum muslimin."
Perhatikanlah tiga contoh diatas !
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الْمُهَنْدِسِيْنَ), (الْمُصَلِّيْنَ) dan (الْمُسْلِمِيْنَ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Jamak Mudzakkar Saalim, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Jamak Mudzakkar Saalim.
Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الْمُهَنْدِسِيْنَ), (الْمُصَلِّيْنَ) dan (الْمُسْلِمِيْنَ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Jamak Mudzakkar Saalim, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Jamak Mudzakkar Saalim.
Kesimpulan:
Dari penjelasan diatas kita simpulkan bahwa Al-Asmaaul Khamsah, Isim Al-Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim, semuanya apabila dalam keadaan Majrur, maka tanda Jar-nya adalah dengan Ya.
Dari penjelasan diatas kita simpulkan bahwa Al-Asmaaul Khamsah, Isim Al-Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim, semuanya apabila dalam keadaan Majrur, maka tanda Jar-nya adalah dengan Ya.
Perhatian:
§ Untuk
melihat definisi Isim Al-Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim, silahkan lihat
pelajaran keenambelas!
§ Bagaimana
kita membedakan antara Isim Al-Mutsanna dengan Jamak Mudzakkar Saalim? Silahkan
lihat pula pada pelajaran keenambelas!
Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?
Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal dan mengenal
alamat-alamat I'rab, yaitu apakah alamat I'rab suatu kalimat ketika Makhfudh/
di Khafadh?
Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Majrur (di Jar) maka hal ini akan
dibahas pada babnya tersendiri.
Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah mengenal tanda-tanda
I'rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan dengan sesuatu yang
belum datang penjelasannya!
Bersabarlah, karena kemampuanmu akan berkembang sedikit demi sedikit jika
kalian dapat menghafal dan memahami apa yang disebutkan oleh penulis
rahimahullah. Teruslah mengulang-ulang pelajaran yang telah lewat jika kalian
ingin berhasil memahami ilmu Nahwu dan bisa membaca kitab tanpa berharakat
dengan ijin Allah Ta'ala.
Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan alamat ketiga dari
alamat Khafadh pada pertemuan yang akan datang in syaa Allah.
Semoga Allah memberikan kepada kalian semua terus semangat dalam belajar
dan menganugerahkan kepada kalian pemahaman dalam mempelajari Ilmu Nahwu.
Barakallahu fikum.
Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 20 Dzul Qa'dah 1435/ 15 September 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah.
✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 20 Dzul Qa'dah 1435/ 15 September 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
WA. FORUM KIS
WA. FORUM KIS