FAEDAH-FAEDAH
FIQHIYAH DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM (HADITS KETIGA PULUH LIMA)
عَنْ أَبِي
جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي
طَالِبٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ – «أَنَّهُ كَانَ هُوَ وَأَبُوهُ عِنْدَ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، وَعِنْدَهُ قَوْمٌ، فَسَأَلُوهُ عَنْ الْغُسْلِ؟
فَقَالَ: صَاعٌ يَكْفِيكَ فَقَالَ رَجُلٌ: مَا يَكْفِينِي، فَقَالَ جَابِرٌ: كَانَ
يَكْفِي مَنْ هُوَ أَوْفَى مِنْك شَعْرًا، وَخَيْرًا مِنْكَ – يُرِيدُ رَسُولَ
اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ثُمَّ أَمَّنَا فِي ثَوْبٍ» ،
وَفِي لَفْظٍ «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –
يُفْرِغُ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثًا».
Dalam lafazh yang
lainnya: “Dahulu Nabi shallalllahu ‘alaihi wasallam menyiramkan air diatas
kepalanya sebanyak tiga kali.”
[HR. Al Bukhari]
Faedah yang terdapat dalam hadits:
1. Ukuran air mandi yang disunnahkan.
Telah
diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu,
bahwa ia berkata:
»كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ«
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu
sha’ (empat mud) hingga lima mud.”
Catatan:
Satu
sha’ sama dengan 4 mud. Sedangkan 1 mud sama dengan 1 cakupan dua telapak
tangan yang berukuran sedang.
Ini
adalah pendapat Jumhur ulama, bahwa disunnahkan jika berwudhu dengan 1 mud,
sedangkan mandi dengan 1 sha’, sebagaimana hal ini ditunjukan dalam kebanyakan
riwayat.
2. Ukuran ini bukan merupakan batasan wajib dalam berwudhu dan
mandi, boleh lebih sedikit atau lebih banyak dari itu, tergantung kebutuhan.
Al
Imam An Nawawi berkata: “Kaum muslimin sepakat bahwa (ukuran) air yang
mengesahkan wudhu dan mandi tidak ada batasannya, bahkan tercukupi padanya
dengan sedikit ataupun banyak, selama terpenuhi syarat-syarat mandi, yaitu air
membasahi seluruh tubuh.” [Syarah Shahih Muslim 4/2]
3. Keutamaan berhemat dalam menggunakan air wudhu dan mandi.
Allah
Ta’ala berfirman:
{وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ}
“dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.” [QS. Al An'am:141]
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ
فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ»
“Sesungguhnya
akan ada suatu kaum dari umat ini yang berlebih-lebihan dalam hal bersuci dan
berdoa.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani]
Wallahul
muwaffiq ilash shawab.
[✏
Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_8 Dzul Qa’dah 1435/ 3
September 2014_di Daarul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah]
FORUM KIS