عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ - رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا
-: أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ «أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ
أَحَدٌ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ
مَسْجِدًا وَطَهُورًا،
فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِي المَغَانِمُ
وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَكَانَ النَّبِيُّ
يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً. «
"Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberikan
lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku; Aku
ditolong dengan rasa takut (pada musuh) dari jarak perjalanan satu bulan,
dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan alat bersuci. Maka dimana saja
salah seorang dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat,
dihalalkan untukku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan untuk
orang sebelumku, aku diberikan (hak) syafa'at, dan para Nabi sebelumku diutus
khusus untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia." [HR.
Al-Bukhari dan Muslim]
Faedah yang terdapat dalam hadits:
1.
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan yang Allah anugerahkan kepada
beliau, yang mana hal tersebut tidak pernah diberikan kepada para Nabi sebelum
beliau.
2.
Keutamaan-keutamaan yang
Allah berikan khusus kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak terbatas
pada lima hal ini saja, bahkan lebih dari itu.
Disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu
Hajar rahimahullah sebagian kekhususan yang hanya Allah berikan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, tanpa selainnya;
a.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
diberi keutamaan atas para nabi dengan enam perkara: pertama, aku diberi
Jawami' al-Kalim (ucapan yang singkat padat, yakni penuh makna). Kedua, aku
ditolong dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku). Ketiga,
ghanimah dihalalkan untukku. Keempat, bumi dijadikan suci untukku dan juga
sebagai masjid. Kelima, aku diutus kepada seluruh makhluk. Keenam, para nabi
ditutup dengan kerasulanku." [HR. Muslim]
b.
Dari Hudzaifah radhiyallahu
'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kami diberi keutamaan
atas manusia lainnya dengan tiga hal: pertama, Shaf kami dijadikan sebagaimana
shaf para malaikat. Kedua, bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid.
Ketiga, dan debunya dijadikan suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan
air.' [HR. Muslim]
c.
Dari Abu Dzar ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah diberi
penutup surat Al Baqarah dari perbendaharaan di bawah 'Arsy, yang tidak
diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku." [HR. Ahmad, lihat
Ash-Shahihah no 1482]
d.
Dari Ali Bin Abu Thalib
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberi
sesuatu yang tidak diberikan kepada seorang pun dari para Nabi", maka kami
bertanya; "Wahai Rasulullah apakah itu?" beliau menjawab: "Aku
ditolong dari ketakutan, aku diberi kunci-kunci dunia, aku diberi nama Ahmad,
debu dijadikan pensuci untukku dan ummatku dijadikan sebaik baik ummat."
[HR. Ahmad, lihat Ash-Shahihah no 3939]
[✉ Lihat kelengkapannya di
Fathul Bari: 1/439]
3.
Diantara keutamaan yang
hanya khusus diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah
dijadikan bumi untuknya sebagai tempat shalat dan alat bersuci.
Berkata al-Khaththaabi
rahimahullah: "Sesungguhnya orang-orang sebelumnya (Yahudi dan Nashara)
hanyalah dibolehkan untuk mereka menegakkan shalat di tempat-tempat khusus
saja, seperti gereja dan mihrab. Hal ini ditekankan dalam riwayat 'Amr bin
Syu'aib, dengan lafazh:
«وَكَانَ مَنْ قَبْلِي إِنَّمَا كَانُوا يُصَلُّونَ فِي
كَنَائِسِهِمْ»
"Dahulu orang-orang
sebelumku, mereka hanyalah mendirikan shalat di gereja-gereja mereka."
[Al-Fath: 1/437]
Berkata asy-Syaikh
al-'Utsaimin rahimahullah: "Pada umat terdahulu, apabila mereka tidak
mendapatkan air untuk shalat, maka mereka menunggu sampai mendapatkan air,
kemudian mengqadha (mengganti) shalat yang telah terlewatkan. Tidaklah
diragukan lagi, bahwa hal ini sangat memberatkan dari berbagai sisi".
[Syarah Shahih Muslim: 2/304]
Masalah:
Apakah hadits ini bisa
dijadikan dalil tentang tidak wajibnya shalat di masjid?
Berkata asy-Syaikh
al-'Utsaimin rahimahullah: "Hal ini tidaklah benar, kalau seandainya
seperti itu, maka niscaya kita katakan juga bahwa hadits Jabir menunjukan bahwa
shalat didalam masjid tidak wajib. Hadits ini hanyalah menjelaskan tempat
(untuk shalat), bukan hal-hal yang menjadi persyaratan tempat shalat. [Syarah
Shahih Muslim: 2/302]
4.
Sebagian dari lima
keutamaan yang disebutkan dalam hadits berlaku untuk Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan umatnya dan sebagiannya hanya khusus diperuntukkan untuk Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.
Keutamaan yang hanya khusus
untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah;
a.
Beliau diutus sebagai Nabi
untuk seluruh manusia.
b.
Diberikan hak syafa'at.
Adapun keutamaan yang berlaku
umum, untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan umatnya adalah;
a.
Dihalalkannya harta
rampasan perang.
b.
Ditolong dengan rasa takut pada dada-dada
musuh dari jarak perjalanan satu bulan.
c.
Dijadikan bumi sebagai
tempat shalat dan alat bersuci.
5.
Hukum asal tempat di bumi
adalah suci, bisa digunakan untuk shalat dan juga tayammum, kecuali tempat
pemakaman, kamar mandi dan tempat peristirahatan unta, ketiga hal tersebut
tidak bisa dijadikan sebagai tempat shalat.
Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«كُلُّ الْأَرْضِ مَسْجِدٌ وَطَهُورٌ إِلَّا الْمَقْبَرَةَ
وَالْحَمَّامَ»
"Semua tempat di bumi ini
adalah masjid dan tempat bersuci, kecuali kuburan dan kamar mandi." [HR. Ahmad, Abu
dawud dan yang lainnya,
dishahihkan asy-Syaikh al-Albani]
Dari Abdullah bin al-Mughaffal
al-Muzani radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
»صَلُّوا فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ، وَلَا تُصَلُّوا فِي أَعْطَانِ
الْإِبِلِ، فَإِنَّهَا خُلِقَتْ مِنَ الشَّيَاطِينِ«
"Shalatlah kalian di
kandang kambing dan jangan shalat di tempat peristirahatan unta, sebab ia diciptakan dari
setan." [HR. Ahmad
dan Ibnu Maajah, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani dan asy-Syaikh Muqbil]
Wallahul muwaffiq ilash shawab.
✏ [Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawy_17 Dzulhijjah 1435/ 11 Oktober 2014_di Daarul Hadits Al
Fiyusy_Harasahallah].