قال المؤلف رحمه الله:
فَأَمَّا التَّثْنِيَّةُ فَتُرْفَعُ بِالْأَلِفِ، وَتُنْصَبُ وَتُخْفَضُ بِالْيَاءِ.
وَأَمَّا جَمْعُ الْمُذَّكَرِ السَّالِمُ فَيُرْفَعُ بِالْوَاوِ، وَيُنْصَبُ وَيُخْفَضُ بِالْيَاءِ. وَأَمَّا الْأَسْمَاءُ الْخَمْسَةُ فَتُرْفَعُ بِالْوَاوِ، وَتُنْصَبُ بِالْأَلِفِ، وَتُخْفَضُ بِالْيَاءِ. وَأَمَّا الْأَفْعَالُ الْخَمْسَةُ فَتُرْفَعُ بِالنُّونِ، وَتُنْصَبُ وَتُجْزَمُ بِحَذْفِهِ.
فَأَمَّا التَّثْنِيَّةُ فَتُرْفَعُ بِالْأَلِفِ، وَتُنْصَبُ وَتُخْفَضُ بِالْيَاءِ.
وَأَمَّا جَمْعُ الْمُذَّكَرِ السَّالِمُ فَيُرْفَعُ بِالْوَاوِ، وَيُنْصَبُ وَيُخْفَضُ بِالْيَاءِ. وَأَمَّا الْأَسْمَاءُ الْخَمْسَةُ فَتُرْفَعُ بِالْوَاوِ، وَتُنْصَبُ بِالْأَلِفِ، وَتُخْفَضُ بِالْيَاءِ. وَأَمَّا الْأَفْعَالُ الْخَمْسَةُ فَتُرْفَعُ بِالنُّونِ، وَتُنْصَبُ وَتُجْزَمُ بِحَذْفِهِ.
Berkata penulis
rahimahullah :
1. AdapunTatsniyah, ia di Rafa' dengan Huruf Alif, di Nashab dan di
Khafadh dengan Huruf Ya
2. Adapun Jamak Mudzakkar Saalim, ia di Rafa' dengan Huruf Wawu, di
Nashab dan di Khafadh dengan Ya
3. Adapun Al-Asmaaul Khamsah, ia di Rafa' dengan Huruf Wawu, di
Nashab dengan Huruf Alif dan di Khafadh dengan Huruf Ya
4. Adapun Al-Af'aalul Khamsah, ia di Rafa' dengan Huruf Nun, di
Nashab dan di Jazem dengan membuang Huruf Nun-nya
.
PENJELASAN:
Perkataan penulis rahimahullah:
"AdapunTatsniyah, ia di Rafa' dengan Huruf Alif, di Nashab dan di Khafadh
dengan Huruf Ya"
1.
Tatsniyah atau Isim Mutsanna;
a. Ia di Rafa' dengan Huruf Alif, contohnya ;
- جَاءَ الْمُسْلِمَانِ
إِلَى الْمَسْجِدِ.
"Dua orang muslim itu telah datang ke masjid."
Kalimat (الْمُسْلِمَانِ)
adalah Isim Mutsanna, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Marfu' (di Rafa'),
sedangkan tanda Rafa'nya adalah Huruf Alif (yang berada sebelum Huruf Nun).
b. Ia di Nashab dengan Huruf Ya, contohnya;
- رَأَيْتُ الْمُسْلِمَيْنِ فِيْ الْمَسْجِدِ.
"Aku melihat dua orang muslim itu
berada didalam masjid."
Kalimat (الْمُسْلِمَيْنِ)
adalah Isim Mutsanna, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Manshub (di Nashab),
sedangkan tanda Nashabnya adalah Huruf Ya (yang berada sebelum Huruf Nun).
c. Ia di Khafadh dengan Huruf Ya, contohnya ;
- هَذَا
الْبَيْتُ لِلْمُسْلِمَيْنِ.
"Rumah ini milik dua orang muslim itu."
Kalimat (الْمُسْلِمَيْنِ)
adalah Isim Mutsanna, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Makhfudh (di Khafadh),
sedangkan tanda Khafadhnya adalah Huruf Ya (yang berada sebelum Huruf Nun).
Perkataan penulis
rahimahullah: "Adapun Jamak Mudzakkar Saalim, ia di Rafa' dengan Huruf
Wawu, di Nashab dan di Khafadh dengan Ya "
2.
Jamak Mudzakkar Saalim,
a. Ia di Rafa' dengan Huruf Wawu, contohnya;
- جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ إِلَى الْمَسْجِدِ.
"Orang-orang muslim itu telah datang
ke masjid."
Kalimat (الْمُسْلِمُوْنَ)
adalah Jamak Mudzakkar Saalim, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Marfu' (di
Rafa'), sedangkan tanda Rafa'nya adalah Huruf Wawu (yang berada sebelum Huruf
Nun).
b. Ia di Nashab dengan Huruf Ya, contohnya;
- رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ الْمَسْجِدِ.
"Aku melihat orang-orang muslim itu
berada didalam masjid."
Kalimat (الْمُسْلِمِيْنَ)
adalah Jamak Mudzakkar Saalim, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Manshub (di
Nashab), sedangkan tanda Nashabnya adalah Huruf Ya (yang berada sebelum Huruf
Nun).
c. Ia di Khafadh dengan Huruf Ya, contohnya;
- هَذَا الْبَيْتُ لِلْمُسْلِمِيْنِ.
"Rumah ini milik orang-orang muslim
itu."
Kalimat (الْمُسْلِمِيْنَ)
adalah Jamak Mudzakkar Saalim, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Makhfudh (di
Khafadh), sedangkan tanda Khafadhnya adalah Huruf Ya (yang berada sebelum Huruf
Nun).
Telah kami jelaskan cara membedakan
antara Isim Mutsanna dengan Jamak Mudzakkar Saalim ketika dalam keadaan Manshub
atau Makhfudh pada pelajaran keenambelas, silahkan dilihat kembali!
Perkataan penulis
rahimahullah: "Adapun Al-Asmaaul Khamsah, ia di Rafa' dengan Huruf Wawu,
di Nashab dengan Huruf Alif dan di Khafadh dengan Huruf Ya."
3.
Al-Asmaaul Khamsah,
a. Ia di Rafa' dengan Huruf Wawu, contohnya ;
- جَاءَ أَبُوْكَ إِلَى الْمَسْجِدِ.
"Ayahmu telah datang ke masjid."
Kalimat (أَبُوْكَ)
adalah termasuk dalam Al-Asmaaul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan
Marfu' (di Rafa'), sedangkan tanda Rafa'nya adalah Huruf Wawu.
b. Ia di Nashab dengan Huruf Alif, contohnya;
- رَأَيْتُ أَبَاكَ فِيْ الْمَسْجِدِ.
"Aku melihat ayahmu berada didalam
masjid."
Kalimat (أَبَاكَ)
adalah Al-Asmaaul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Manshub (di
Nashab), sedangkan tanda Nashabnya adalah Huruf Alif.
c. Ia di Khafadh dengan Huruf Ya, contohnya;
- هَذَا الْبَيْتُ لِأَبِيْكَ.
"Rumah ini milik ayahmu."
Kalimat (أَبِيْك)
adalah Al-Asmaaul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan Makhfudh (di
Khafadh), sedangkan tanda Khafadhnya adalah Huruf Ya.
Perkataan penulis
rahimahullah: " Adapun Al-Af'aalul Khamsah, ia di Rafa' dengan Huruf Nun,
di Nashab dan di Jazem dengan membuang Huruf Nun-nya."
4.
Al-Af'aalul Khamsah,
a. Ia di Rafa' dengan Huruf Nun, contohnya;
- الْمُسْلِمُوْنَ يَذْهَبُوْنَ إِلَى
الْمَسْجِدِ.
"Orang-orang muslim itu telah pergi ke
masjid."
Kalimat (يَذْهَبُوْنَ)
adalah termasuk dalam Al-Af'aalul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan
Marfu' (di Rafa'), sedangkan tanda Rafa'nya adalah Huruf Nun.
b. Ia di Nashab dengan membuang Huruf Nun-nya, contohnya;
- الْمُسْلِمُوْنَ لَنْ يَذْهَبُوْا إِلَى
أَمْرِيْكَا.
"Orang-orang muslim itu tidak akan
pergi ke Amerika."
Kalimat (يَذْهَبُوْا)
adalah termasuk dalam Al-Af'aalul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan
Manshub (di Nashab), sedangkan tanda Nashabnya adalah membuang Huruf Nun-nya.
c. Ia di Jazem dengan membuang huruf Nun-nya, contohnya;
- الْمُسْلِمُوْنَ لم يَذْهَبُوْا إِلَى
الْمَسْجِدِ.
"Orang-orang muslim itu belum pergi ke
masjid."
Kalimat (يَذْهَبُوْا)
adalah termasuk dalam Al-Af'aalul Khamsah, dalam Jumlah ini ia dalam keadaan
Majzum (di Jazem), sedangkan tanda Jazemnya adalah membuang Huruf Nun-nya.
Dengan ini usailah kita
dari penjelasan alamat-alamat I'rab suatu Kalimat, baik dia Isim maupun Fi'il.
Yang dituntut dari kita pada pelajaran-pelajaran yang telah berlalu adalah
menghafal setiap alamat I'rab masing-masing Isim maupun Fi'il ketika di Rafa',
di Nashab, di Khafadh/di Jar ataupun di Jazem.
Adapun kita mengetahui
kapan Isim atau Fi'il di Rafa', di Nashab, di Khafadh atau di Jazem, hal ini
akan dijelaskan pada babnya tersendiri.
Demikianlah pelajaran kita
hari ini. Kita akan lanjutkan -in syaa Allah- pada pertemuan yang akan datang.
Barakallahu fikum.
Waffaqallahul jami' li
kulli khoirin.
Ditulis oleh Abu 'Ubaidah
bin Damiri al-Jawy, 21 Jumadal Ula 1436/ 11 Maret 2015_di kota Ambon
Manise.