BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB
(Huruf-huruf yang menashabkan)
MATAN:
قَالَ
الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
فالنَّوَاصِبُ
عَشَرَةٌ، وَهِيَ
أَنْ،
وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى،
وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ
Berkata penulis rahimahullah:
‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;
‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;
1. أَنْ
2. لَنْ
3. إِذَنْ
4. كَيْ
5. لَامُ كَيْ
6. لَامُ الْجُحُودِ
7. حَتَّى
8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
9. الْوَاوِ
10. أَوْ
2. لَنْ
3. إِذَنْ
4. كَيْ
5. لَامُ كَيْ
6. لَامُ الْجُحُودِ
7. حَتَّى
8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
9. الْوَاوِ
10. أَوْ
PENJELASAN:
2. Huruf (لَنْ) adalah Huruf Nafi’, Nashab dan Istiqbal. Dia bisa menashabkan Fi’il Mudhari’ dengan sendirinya.
Contoh:
2. Huruf (لَنْ) adalah Huruf Nafi’, Nashab dan Istiqbal. Dia bisa menashabkan Fi’il Mudhari’ dengan sendirinya.
Contoh:
مُحَمَّدٌ
لَنْ يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ
Muhammad tidak akan kembali ke rumahnya.
خَالِدٌ لَنْ
يَذْهَبَ إِلَى أَمْرِيْكَا
Khalid tidak akan pergi ke Amerika.
الْكَسُوْلُ
لَنْ يَنْجَحَ
Orang yang malas tidak akan berhasil.
Lihatlah tiga Jumlah diatas;
Tiga Fi’il Mudhari’ diatas (يَرْجِعَ), (يَذْهَبَ) dan (يَنْجَحَ) semuanya Manshub, karena masuk padanya ‘Amil Nashab, yaitu huruf (لَنْ).
Lihatlah tiga Jumlah diatas;
Tiga Fi’il Mudhari’ diatas (يَرْجِعَ), (يَذْهَبَ) dan (يَنْجَحَ) semuanya Manshub, karena masuk padanya ‘Amil Nashab, yaitu huruf (لَنْ).
يَرْجِعُ – لَنْ
يَرْجِعَ
يَذْهَبُ – لَنْ
يَذْهَبَ
يَنْجَحُ – لَنْ
يَنْجَحَ
URAIAN:
Fi’il Mudhari’ (يَرْجِعَ) dia Manshub, karena masuk padanya Huruf (لَنْ). Tanda Nashabnya dengan Fathah, karena dia termasuk Fi’il Mudhari yang Shahih akhirnya. Adapun Huruf (لَنْ) adalah Huruf Nafi’, Nashab dan Istiqbal.
CATATAN:
-
Huruf (لَنْ) dinamakan Huruf Nafi karena dia menafikan suatu
perbuatan, misalnya dalam contoh yang dinafikan adalah kata kerja “kembali”.
-
Huruf (لَنْ) dinamakan Huruf Nashab karena dia menashabkan Fi’il
Mudhari’.
-
Huruf (لَنْ) dinamakan Huruf Istiqbal karena dia menjadikan Fi’il
Mudhari’ bermakna akan datang, karena pada asalnya Fi’il Mudhari bisa untuk
menunjukan kata kerja sekarang maupun akan datang.
Kesimpulan:
Apabila kalian mendapatkan Huruf (لَنْ) masuk pada Fi’il Mudhari’, maka Huruf (لَنْ) tersebut menashabkan Fi’il tersebut.
Contoh yang salah:
أَنَا لَنْ أَشْرَبُ الْقَهْوَةَ
Aku tidak akan minum kopi.
Kalian lihat Fi’il (أَشْرَبُ) masuk padanya Huruf (لَنْ), jika kalian membaca Fi’il tersebut dengan di Rafa’ seperti contoh diatas, maka kalian jatuh pada kesalahan, kenapa? karena kalian merafa’kan Fi’il Mudhari’ yang masuk padanya Huruf Nashab. Yang benar, seharusnya kalian baca dengan menashabkan Fi’il tersebut, seperti ini;
Kalian lihat Fi’il (أَشْرَبُ) masuk padanya Huruf (لَنْ), jika kalian membaca Fi’il tersebut dengan di Rafa’ seperti contoh diatas, maka kalian jatuh pada kesalahan, kenapa? karena kalian merafa’kan Fi’il Mudhari’ yang masuk padanya Huruf Nashab. Yang benar, seharusnya kalian baca dengan menashabkan Fi’il tersebut, seperti ini;
أَنَا لَنْ أَشْرَبَ الْقَهْوَةَ
Semoga sampai disini bisa dipahami.
Jika kalian telah memahami apa yang telah kami sampaikan, maka cobalah kerjakan 5 soal dibawah ini dengan menentukan manakah Jumlah yang benar dan yang salah dalam pengharakatannya, setelah itu jadikan Fi’il yang salah pengharakatannya menjadi Jumlah yang benar dengan disertai penguraian tanda I’rabnya seperti contoh dibawah ini!
Contoh:
1. لَنْ تَذْهَبَ. Benar
2. لَنْ تَرْجِعُوْنَ salah
Harusnya dibaca:
- لَنْ تَرْجِعُوْا
Fi’il Mudhari’ (تَرْجِعُوْا) seharusnya Manshub, karena masuk padanya Huruf (لَنْ), sedangkan tanda Nashabnya adalah dengan Hadzfun Nun (membuang Huruf Nun), karena Fi’il Mudhari’ tersebut termasuk al’Af’al al-Khamsah.
3. لَنْ تَنَالُوا (Benar/Salah)
4. لَنْ يَجْلِسُ (Benar/Salah)
5. لَنْ يَصْبِرَانِ (Benar/Salah)
6. لَنْ يَخْشَوْنَ (Benar/Salah)
7. نْ يَفْهَمْنَلَ (Benar/Salah)
Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.
----------------------------------
✒ Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 25 Rajab 1436/ 14 Mei 2015_di kota Ambon Manise.