RENUNGAN RAMADHAN

SUDAHKAH ANGGOTA TUBUHMU JUGA BERPUASA

Bagian Kedua

Wahai saudaraku!
Taqwa adalah engkau menjalankan segala perintah-perintah Allah dan meninggalkan segala bentuk larangan-larangan-Nya.
Oleh karena itu, jika engkau ingin meraih predikat sebagai insan yang bertaqwa maka engkau harus menjalankan segala perintah-perintah Allah dan meninggalkan segala bentuk larangan-larangan-Nya.


Perintah Allah yang paling agung yang harus kita tunaikan setelah perintah mentauhidkan Allah adalah perintah menunaikan shalat lima waktu. Shalat lima waktu adalah rukun kedua setelah dua kalimat syahadat. Oleh karena itu, amal yang pertama akan dihisab pada hari kiamat nanti adalah shalat. Dari shahabat Abu Hurairah, ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلَاةُ»

"Sesungguhnya yang pertama kali akan di hisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya.” [HR. Ahmad, Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani dan asy-Syaikh Muqbil]

Wahai saudaraku!
Allah Ta’ala memerintahkan para Nabi-Nya untuk menunaikan shalat;

{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا}

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” [QS. Thahaa:132]

{وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ}

“dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” [QS. Maryam:31]

Lihatlah, Allah Ta’ala senantiasa memerintahkan untuk menegakkan shalat selama hayat masih dikandung badan. Perhatikanlah tauladan yang diberikan Nabi Ismail dalam ayat ini;

{وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا}

“Dan ia (Ismail) menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” [QS. Maryam:55]

Perhatikan pula pendidikan yang diajarkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mana kita diperintahkan untuk mendidik anak sejak usia tujuh tahun untuk menunaikan shalat, dan jika usianya telah mencapai sepuluh tahun, maka kita diperintahkan untuk memukulnya jika enggan menjalankan shalat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

«مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ»

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya." [HR. Abu Dawud, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani]

Sudahkah kita mengamalkan hal ini, atau jangan-jangan kita sendiri belum menjalankan ibadah shalat, sehingga malu jika akan memerintahkan anak-anak kita untuk shalat. Wallahul musta’an (hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan).

Renungkanlah wahai saudaraku!
Anak usia 10 tahun jika tidak menjalankan shalat maka harus dipukul, bagaimana dengan yang usianya lebih dari itu? 15 tahun/ 20 tahun/ 40 tahun/ 60 tahun masih enggan melaksanakan shalat, tentu tindakan keras harus dilakukan jika usianya lebih dari 10 tahun.

Waspadailah wahai saudaraku!
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengancam orang-orang yang enggan menunaikan ibadah shalat dengan kekufuran. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

«الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ»

 "Perjanjian diantara kita dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya berarti ia kafir." [HR. Ahmad, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani dan asy-Syaikh Muqbil]

«إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ»

"Sungguh, yang memisahkan antara seorang (muslim) dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat'." [HR. Muslim]

Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan, dibulan Ramadhan ini masih kita dapatkan banyak dari kaum muslimin yang meninggalkan ibadah shalat lima waktu. Sangat ironis, mereka semangat mengamalkan rukun Islam yang keempat (puasa), tetapi meninggalkan rukun Islam yang kedua (shalat). Adapula yang semangat menunaikan ibadah shalat sunnah Taraweh, namun perkara yang wajib, yakni shalat lima waktu ditinggalkan. Sebagian kaum muslimin ada yang hanya mengerjakan shalat Isya’ saja, karena kebetulan terangkai dengan shalat Taraweh.

Inilah kenyataan yang terjadi. Ibadah yang agung ini banyak dilalaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Jika seperti ini, apakah mereka akan keluar dari bulan Ramadhan dengan meraih predikat sebagai muslim yang bertaqwa?!

Bersambung in syaa Allah…..

------------------------------
Ditulis oleh Abu Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawi_di kota Ambon Manise, 18 Ramadhan 1436 H/6 Juli 2015.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
--------------------------------

Forum KIS