RENUNGAN RAMADHAN
SUDAHKAH ANGGOTA TUBUHMU JUGA BERPUASA
Bagian Keenam/Terakhir
Wahai saudaraku!
Kemudian pula hal yang harus kita puasai adalah pendengaran kita. Sudahkah telinga kita telah berpuasa dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala. Sesungguhnya pendengaran ini akan dimintai pertanggung-jawabannya dihadapan Allah ‘Azza wa Jalla kelak;
Allah Ta’ala berfirman;
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا}
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." [QS. Al-Israa:36]
Oleh karena itu, hendaklah kau jaga pendengaranmu dari perkara-perkara yang diharamkan untuk didengarkan. Diantara perkara-perkara yang dilarang bagi kita mendengarkannya adalah;
🔸1. Mendengarkan segala bentuk perkataan-perkataan bathil, seperti celaan terhadap ayat-ayat Allah, celaan terhadap sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, perkataan ghibah dan yang lain-lainnya.
Allah Ta’ala berfirman;
{وَإِذا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ}
"Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya." [QS. Al-Qashash:55]
🔸2. Musik,
Musik merupakan perkara yang telah datang nash (dalil) tentang pengharamannya, baik dari al-Quran maupun Sunnah.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman;
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ}
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan LAHWAL HADITS (musik) untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” [QS. Luqman:6]
Berkata Ibnu Mas’ud mentafsirkan arti “LAHWAL HADITS”: “Itu adalah musik, demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Dia semata” beliau mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali. [Tafsir Ibnu Katsir:6/330]
Demikian pula hal ini ditafsirkan oleh Ibnu ‘Abbas, Jabir, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Mujahid, Makhul, ‘Amr bin Syu’aib, Ali bin Badzimah dan al-Hasan al-Bashri.
Dari shahabat Abu Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
«لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ، يَسْتَحِلُّونَ الحِرَ وَالحَرِيرَ، وَالخَمْرَ وَالمَعَازِفَ»
"Akan ada nanti sekelompok kaum dari umatku yang menghalalkan perzinaan, kain sutera (bagi laki-laki), minuman khamer dan alat-alat ,musik.” [HR. Al- Bukhari]
Sungguh apa yang dikabarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa akan datang suatu kaum yang menjual musik-musik untuk menyesatkan manusia dan melalaikan mereka dari mendengarkan al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah kita saksikan. Musik sekarang dijadikan alternatif untuk mengisi waktu kosong menjelang berbuka puasa, untuk menghibur hati yang lara, dijadikan sebagai obat rindu kepada kekasihnya dan yang lainnya.
Wahai saudaraku, Sadarlah!
Sesungguhnya setan-setan itu adalah musuh berat dan besar bagimu. Jadikanlah dia sebagai musuhmu, bukan sebagai kawanmu! Misi setan-setan itu adalah ingin menyesatkanmu dari jalan Allah, sehingga jika engkau telah sesat, maka engkau akan menjadi temannya di Jahannam nanti;
Allah telah mengkabarkan dalam al-Quran tentang makar setan-setan yang terkutuk;
{قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ}
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya.” [QS. Shaad:82]
{قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ}
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” [QS. Al-A’raf:16-17]
Sungguh makar setan dengan musik, telah banyak menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ketika manusia diperintahkan mendengarkan ayat-ayat Allah, maka mereka enggan dan lebih senang mendengarkan bujuk rayuan setan. Inilah musibah yang banyak menimpa umat manusia, baik yang kecilnya, yang mudanya, bahkan sampai yang tua-tua, gemar dengan namanya musik. Hanya kepada Allah-lah kita mengadu dan mohon pertolongan.
Wahai saudaraku!
Puasailah pendengaranmu dari perkara-perkara yang diharamkan!
Jadikan pendengaranmu untuk mendengarkan lantunan al-Quran atau hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang dibacakan!
Perhatikanlah teriakan, tangisan dan penyesalan orang-orang yang berpaling dari jalan Allah Ta’ala pada hari kiamat nanti! Allah Ta’ala berfirman tentang mereka;
{وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ}
Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” [QS. Al-Mulk:10-11]
{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126) وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (127)}
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” [QS. Thahaa:124-127]
Inilah diantara hukuman bagi mereka-mereka yang berpaling dari ayat-ayat Allah dan dari peringatan Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wahai saudaraku!
Ayo kita puasai anggota tubuh kita; mata, telinga dan lisan kita serta anggota tubuh kita yang lainnya dari perkara-perkara yang diharamkan. Karena sebagaimana yang saya sampaikan diawal, bahwa yang dituntut bagi kita bukan cuma puasa menahan diri dari makan dan minum semata, tetapi juga menahan diri kita, perkataan, pandangan dan pendengaran kita dari kemaksiatan dan hal-hal yang diharamkan. Jika hal ini telah teraplikasikan pada diri kita, maka dengan izin Allah kita keluar dari bulan Ramadhan dengan menyandang predikat sebagai insan yang bertaqwa.
Sebagai penutup, kami ulangi kembali sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam;
«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» رواه البخاري.
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan keji dan berbuat keji, Allah tidak butuh orang itu meninggalkan makan dan minumnya". [HR. Al-Bukhari]
Dan juga perkataan yang indah dan berhak ditulis dengan tinta emas, perkataan shahabat yang mulya Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata;
إذا صُمت فليصم سمعُك وبصرُك ولسانُك عن الكذب والمحارم، ودع أذى الجار، وليكن عليك وقارٌ وسكينةٌ، ولا تجعل يوم صومك ويوم فطرك سواء.
“Apabila engkau berpuasa, maka hendaknya pendengaran, pandangan dan lisanmu juga berpuasa dari perkataan dusta dan perbuatan-perbuatan yang diharamkan. Janganlah engkau mengganggu tetangga. Hendaklah engkau menjadi orang yang tenang dan jangan kau jadikan hari puasamu dan hari kau tidak berpuasa sama saja.”
Demikianlah risalah ini saya tulis. Apabila ada kesalahan padanya maka saya bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan apabila ada benarnya, maka itu murni datangnya dari Allah semata.
Semoga risalah “RENUNGAN RAMADHAN’ ini bermanfaat bagi saya pribadi dan juga para pembaca. Kita memohon kepada Allah Ta’ala taufiq dan hidayah-Nya agar kita senantiasa berjalan diatas jalan ketaqwaan dan semoga Allah Ta’ala menerima puasa kita, shalat-shalat kita dan amalan shaleh kita di bulan Ramadhan ini. Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Aamin Ya Rabbal ‘Aaalamin.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
-------------------------------
Ditulis oleh Abu Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawi_di kota Ambon Manise, 26 Ramadhan 1436 H/13 Juli 2015.
Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
--------------------------------------
Forum KIS