NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASALLAM BERCANDA DENGAN ANAK-ANAK
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَدْخُلُ عَلَيْنَا وَلِي
أَخٌ صَغِيرٌ يُكْنَى أَبَا عُمَيْرٍ وَكَانَ لَهُ نُغَرٌ يَلْعَبُ بِهِ، فَمَاتَ،
فَدَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَرَآهُ
حَزِينًا، فَقَالَ: «مَا شَأْنُهُ؟» قَالُوا: مَاتَ نُغَرُهُ، فَقَالَ: «يَا أَبَا
عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟».
Dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam datang kepada kami, sementara kami mempunyai adik kecil yang dijuluki
Abu Umair. Burung kecil miliknya yang biasa ia ajak main bersama mati. Lalu
suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam masuk dan menemuinya sedang
bersedih, beliau bertanya: “Apa yang sedang terjadi dengannya?” orang-orang
menjawab, “Burung kecilnya mati”. Beliau lantas bersabda: “Wahai Abu Umair, apa
yang sedang dilakukan oleh burung kecilmu?”. [HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu
Dawud, dan lafazh ini riwayat Abu Dawud]
FAEDAH-FAEDAH HADITS:
Hadits yang agung ini memberikan
kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;
1.
Bercandanya Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam dengan anak kecil. Bercanda dengan anak-anak adalah perkara
yang baik, karena dengannya bisa membuat anak gembira. Namun hendaknya tidak
sampai berlebih-lebihan yang akhirnya membuat dirinya tidak berwibawa dihadapan
anak-anak.
2.
Boleh memberikan mainan anak-anak
dengan seekor burung, namun tetap harus diarahkan dan dibimbing untuk
senantiasa menyayangi binatang dan tidak menzhaliminya.
3.
Boleh bagi seseorang memelihara
burung dalam sangkar, namun dengan syarat diberi makan dan minum.
4.
Perhatian Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam terhadap keadaan dan urusan anak-anak.
5.
Hendaknya para orang tua
memberikan keluasan kepada anak-anak untuk bermain-main dengan sesuatu yang
mubah penggunaannya.
6.
Ketawadhuan (sifat rendah hati)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan umatnya.
7.
Keutamaan dan martabat yang tinggi
yang diperoleh oleh keluarga Abu Thalhah al-Anshari, karena Abu Umair adalah
salah satu dari anak-anaknya.
8.
Menghibur anak-anak tatkala sedang
sedih adalah perkara yang diperintahkan dan dianjurkan.
Waffaqallahul jami’
likulli khairin.
-----------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 8 Muharam 1437/ 21 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 8 Muharam 1437/ 21 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.