Tragedi Mina 1436 H yang memakan korban tujuh ratus lebih meninggal, diketahui penyebabnya adalah ulah jama'ah IRAN. Pengurus Haji Iran pun mengakui bahwa 300 jamaah haji Iran memang MENYALAHI ATURAN gelombang melempar, dan bergerak melawan arus. Sehingga arus terhenti di jalan 204 dan terjadilah tragedi tersebut.
Namun
Pemerintah Iran melalui pejabat-pejabat tingginya paling keras berteriak
menuding dan menjatuhkan Saudi Arabia. Dengan segala cara berbagai media
pro Iran membentuk opini, bahwa Saudi Arabia-lah yang bersalah. Rupanya,
hal tersebut mereka lakukan untuk menutup-nutupi kenyataan sebenarnya.
Salah satu
yang mereka propagandakan bahwa kedatangan Pangeran Salman yang berziarah dengan
rombongan konvoi besar telah mengakibatkan jalur jamaah terpaksa dibelokkan.
Akibatnya arus jama'ah haji terhenti di jalan 204. Setelah timbul kericuhan dan
jatuh korban, rombongan tersebut buru-buru pergi dari tempat tersebut. Pihak
kerajaan berusaha menutupi kejadian tersebut. Bahkan 28 orang petugas dijadikan
kambing hitam dan dihukum pancung.
Sangat
disayangkan, sejumlah media nasional ikut-ikutan termakan propaganda Iran
tersebut. Sejumlah media online nasional memberitakan bahwa iring-iringan
rombongan Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud yang akan melempar jumrah
membuat perjalanan jamaah haji menuju jamarat dihentikan sehingga mereka
berdesakan di jalan 204 dan akhirnya ratusan orang meninggal.
Ternyata
ujung sumber pemberitaan itu sebagiannya bersumber dari media Lebanon dan
sebagiannya dari media Iran. Media Lebanon yang dikutip pun ternyata juga
bersumber dari kantor berita resmi Iran, FARS.
Padahal
Pangeran Muhammad bin Salman Al-Saud TIDAK SEDANG MENUNAIKAN IBADAH HAJI tahun
ini.
Para saksi
yang berada di lokasi kejadian, baik dari jamaah Haji Indonesia maupun dari
negara lain, TIDAK ADA yang mengatakan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman
berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Selain
itu, lucunya sejumlah media pro syiah memperkuat tudingan itu dengan
menampilkan sebuah video yang seolah-olah menunjukkan pangeran Arab Saudi
menggelar konvoi dan menutup akses jalan.
Padahal
setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata video tersebut adalah VIDEO LAMA yang
telah diunggah pada tahun 2012.
Demikianlah
Syiah menempuh segala cara untuk menjatuhkan dan menghujat Saudi Arabia. Namun,
apabila melihat pada aqidah dan sejarah Syi'ah maka kita tidak heran. Aqidah
dan sejarah yang menunjukkan watak pendusta dan menyimpan kebencian serta
kebengisan kepada kaum muslimin.
al-Imam
asy-Syafi'i salah seorang imam besar kaum muslimin, termasuk kaum muslimin di
Nusantara sangat kenal siapa beliau, mengatakan tentang kaum Syi'ah :
"Aku
belum pernah tahu siapapun yang lebih berani BERDUSTA dalam persaksiannya
selain kaum Syi'ah Rafidhah." (Mizanul I'tidal oleh adz-Dzahabi 2/27-28)
Iran yang
beragama Syiah itu, dalam catatan sejarah memang telah berkali-kali melakukan
kekacauan bahkan aksi berdarah di Tanah Haram, di Masjidil Haram,
di depan Ka'bah, pada musim haji, dan menelan ribuan jama'ah Haji.
Salah
satunya aksi kekerasan Syi'ah pada musim haji tahun 1987, Syiah menyalakan api.
Bisa dilihat
Lihat
Tweet @SaudiNews50: https://twitter.com/SaudiNews50/status/647560541360156673?s=08
Kita
sangat memberikan apresiasi terhadap pemerintah Saudi Arabia yang selama ini
terus memberikan pelayanan terbaik untuk jama'ah haji dan kenyamanan
mereka, menjaga dan merawat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Para
petugas haji yang diturunkan di lapangan benar-benar memberikan pelayanan
terbaik, dengan sigap, cepat, dan profesional. Sedikit cuplikan potret
kerja para petugas haji itu bisa dilihat Pic.twitter.com/3K2G3aDJjm
Lihat
Tweet @SaudiNews50: https://twitter.com/SaudiNews50/status/647078680196284422?s=09
Lihat
Tweet @SaudiNews50: https://twitter.com/SaudiNews50/status/647436060465610752?s=09
Mengurus
dan mengatur Jama'ah haji yang jumlahnya hampir 3 juta jiwa memang bukan hal
yang mudah. Butuh kerja keras dan manajemen luar biasa, yang dilakukan
atas dasar ikhlas semata-mata mengharap pahala dari Allah.
Dalam
pengelolaan haji ini, dengan biaya trilyunan rupiah, pemerintah Arab
Saudi sama sekali tidak mengambil keuntungan apapun. Segala fasilitas diberikan
kepada para jamaah haji tanpa dipungut biaya. Adapun keuntungan sewa
hotel, penjualan makanan, souvenir tidak masuk ke kas negara, tapi
kembalinya kepada pemilik masing-masing. Tidak seperti DITUDUHKAN oleh sebagian
kalangan di Nusantara ini, bahwa pemerintah Saudi berambisi untuk
meningkatkan devisa negara melalui proyek raksasa ini. Sungguh tuduhan tak
bertanggung jawab!!
Memberikan
pelayanan untuk dua tanah haram merupakan kehormatan bagi Saudi Arabia. Raja
Salman bin Abdul Aziz mengatakan, "Allah telah memuliakan Kerajaan Saudi
Arabia untuk memberikan pelayanan kepada dua tanah haram yang mulia. Kami
tegaskan tekad kami untuk mengokohkan persatuan dan tidak membiarkan adanya
tangan-tangan tersembunyi yang bermain!", sebagaimana dikutip oleh
@SaudiNews50
Itu semua
tidak lain semata-mata berkat karunia dan rahmat Allah.
Semoga
Allah senantiasa menjaga dan melindungi Saudi Arabia, serta membimbingnya
untuk selalu di atas kebenaran. Amin Ya Rabbal Alamin
•••••••••••••••••••••••
Majmu'ah
Manhajul Anbiya