قال المؤلف - رحمه الله:
"وَأَمَّا الألِفُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَّصْبِ في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، نَحُوَ " رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ " وَمَا أَشْبَهَ ذلِكَ."
"وَأَمَّا الألِفُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَّصْبِ في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، نَحُوَ " رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ " وَمَا أَشْبَهَ ذلِكَ."
Berkata
penulis_rahimahullah:
"Adapun Alif menjadi alamat bagi Nashab (hanya) pada Al Asma'ul Khamsah (Isim-isim yang lima), contohnya: "رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ " (Aku melihat bapakmu dan saudaramu), dan yang semisal contoh ini."
"Adapun Alif menjadi alamat bagi Nashab (hanya) pada Al Asma'ul Khamsah (Isim-isim yang lima), contohnya: "رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ " (Aku melihat bapakmu dan saudaramu), dan yang semisal contoh ini."
PENJELASAN:
Ini adalah
alamat kedua dari alamat-alamat Nashab.
Alif menjadi
tanda bahwa kalimat itu Manshub (di Nashab) hanya pada satu tempat saja, yaitu
pada Al Asma'ul Khamsah (Isim-isim yang lima).
أَبُوْكَ – أَخُوْكَ – حَمُوْكَ – فُوْكَ – ذُوْ مَالٍ
Al Asma'ul
Khamsah adalah Isim-isim yang lima, telah lewat contohnya dalam keadaan Marfu'
(di Rafa') pada bab alamat Rafa'.
Sekarang
kita berikan contoh Al Asma'ul Khamsah dalam keadaan Manshub.
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ وَحَمَاكَ وَفَاكَ وَذَا مَالٍ
"Aku melihat bapakmu, saudaramu, iparmu, mulutmu dan
orang yang mempunyai harta."
Perhatikanlah
lima Isim diatas! Kamu mendapatkan tanda Alif pada lima kalimat diatas, itu
adalah tanda Nashab bagi lima Isim tersebut, Isim-isim yang lima tersebut
dinamakan Al Asma'ul Khamsah.
Berikut
contoh Al Asma'ul Khamsah dalam keadaan Manshub didalam Al Qur'an:
}وَجَاءُوا
أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ... {
"Kemudian
mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis" [QS. Yusuf:
16]
}وَنَحْفَظُ أَخَانَا... {
"dan
kami akan dapat memelihara saudara kami" [QS. Yusuf: 65]
}وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ... {
"Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya" [QS. Al Israa:
26]
Perhatikanlah
tiga ayat diatas! Kamu mendapatkan tanda Alif pada kalimat
(أَبَاهُمْ),
(أَخَانَا, dan (ذَا الْقُرْبَى), semua kalimat tersebut dalam keadaan manshub,
sedangkan tanda Nashabnya dengan Alif, karena dia bagian dari Al Asma'ul
Khamsah.
Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari
ini?
Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal
dan mengenal alamat-alamat I'rab, yaitu apakah alamat I'rab suatu kalimat
ketika di Nashab?
Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Manshub (di
Nashab) maka hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri.
Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah
mengenal tanda-tanda I'rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan
dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya!
Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan
lanjutkan alamat ketiga dari alamat Nashab pada pertemuan yang akan datang
insya Allah.
Wallahu a'lam bish shawab.
[✏ ditulis
oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 6 Rajab 1435/ 5 Mei 2014_di Daarul
Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah].