PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH (Pelajaran Kedua)


ALAMAT ISM (KATA BENDA)
قال المؤلف - رحمه الله:
فالاسم يُعرَفُ: بالخَفضِ، والتنوينِ، ودخولِ الألف واللام، وحروفِ الخَفضِ, وهي: مِن، وإلى، وعَن، وعلى، وفِي, ورُبَّ، والباءُ، والكافُ، واللامُ، وحروفِ القَسَم وهي: الواو، والباء، والتاء.
Penulis – semoga Allah merahmatinya - berkata:
"
Ism dapat diketahui dengan khafdhu (tanda kasrah atau yang menggantikannya), tanwin, bisa masuk padanya alif dan lam dan huruh-huruh khafdhu serti; min, ila, 'an, 'ala, fi, rubba, ba, kaf, lam, dan huruf untuk bersumpah seperti; wawu, ba, ta."

Penjelasan:
Setelah penulis menyebutkan bagian-bagian kalam, yang mana kalam itu tersusun dari ism, fi'il, dan huruf, maka beliau memulai menjelaskan alamat-alamat dari tiga hal tersebut. Dengan kita mengetahui alamat masing-masingnya, kita bisa menentukan suatu kata, apakah dia katagori ism atau fi'il atau huruf.
Ism (kata benda), dia memilki empat alamat;
1.        Al Khafdhu adalah tanda harakat kasrah atau yang menggantikannya  (sebagaimana akan datang penjelasannya secara tersendiri). Alamat tersebut terdapat pada huruf akhir kata (bukan didepan atau ditengah) contohnya:
مِنْ خالدٍ وَحَامدٍ.
عَلَى مكتبةٍ وَكُرْسِيٍّ، وحِمَارٍ، وَجَمَلٍ.
Semua kata-kata dia atas  (خالدٍ وَحَامدٍ) (مكتبةٍ، وَكُرْسِيٍّ، وحِمَارٍ، وَجَمَلٍ) adalah ism, karena bisa menerima harakat kasrah pada huruf akhirnya.


Contoh dalam Al Qur'an:
بسمِ اللهِ الرحمنِ الرحيمِ
Empat kata tersebut adalah ism.
2.        Tanda tanwin pada akhir kata, baik dia fathatain (ً ), atau dhammatain (ٌ ) atau kasratain ( ٍ), contonya:
عمارٌ، ناقةٌ، بيتٌ، فراشٌ
Contoh dalam Al Qur'an:
وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ } الرعد: 3{
Kata-kata: (قِطَعٌ), (مُتَجَاوِرَاتٌ), (وَجَنَّاتٌ), (أَعْنَابٍ), (وَزَرْعٌ), (وَنَخِيلٌ), (صِنْوَانٌ),( صِنْوَانٍ), (بِمَاءٍ),( وَاحِدٍ)
semua adalah ism. Karena bisa menerima tanda tanwin.

3.        Bisa masuk padanya alif dan lam pada awal kata, contohnya:
الحارثُ، الديكُ، الشجرةُ، الحياءُ
Contoh dalam Al Qur'an:
}الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { الفاتحة: 2
Peringatan:
Alif dan lam menjadi alamat bagi ism adalah dengan syarat keduanya bukan huruf asli kata tersebut, karena jika kedua huruf asli kata tersebut maka dia buka alamat isim, seperti:
ألْقَى، أَلْزَمَ، ألْعَقَ، أَلْغَى
Empat kata ini bukanlah ism, karena alif dan lam pada awal katanya adalah huruf asli kata tersebut. Empat kata diatas adalah fi'il. Akan datang pada pelajaran berikutnya tetang alamat-alamat fi'il.



4.        Menerima huruh-huruf Al Khafdhu, yaitu huruf-huruf yang apabila masuk ke dalam ism, maka mengakibatkan ism tersebut harakatnya menjadi kasrah atau yang menggantikannya, contoh:
خَالِدٌ فِيْ الْبَيْتِ
"Khalid didalam rumah"
Ø Lafazh (خَالِدٌ) adalah ism, karena dia menerima tanda tanwin.
Ø Lafazh (الْبَيْتِ) adalah ism, karena bisa menerima huruf khafdhu yaitu (فِيْ) dan juga bisa menerima tanda kasrah serta masuknya huruf alif dan lam. Sehingga terkumpul pada lafazh (الْبَيْتِ) tiga alamat ism.
الأُسْتَاذُ ذَهَبَ إِلَى الْمَسْجِدِ
"Ustadz telah pergi ke masjid"
Ø Lafazh (الأُسْتَاذُ) adalah ism, karena bisa masuk padanya alif dan lam.
Ø Lafazh (الْمَسْجِدِ) adalah ism, karena bisa menerima huruf khafdh yaitu (إِلَى) dan juga bisa menerima tanda kasrah serta masuknya huruf Alif dan Lam. Sehingga terkumpul pada lafazh (الْمَسْجِدِ) tiga alamat ism.
Catatan:
a.         Dari empat alamat ism diatas maka kita dapat simpulkan menjadi dua hal:
Dua alamat masuk pada akhir ism, yaitu Al Khafdhu dan tanwin.
b.      Dua alamat masuk pada awal ism, yaitu masuknya alif dan lam dan masuknya huruf Al Khafdhu.
Demikianlah pelajaran kita kali, dan insya Allah kita akan lanjutkan kembali pada pertemuan berikutnya.
Wallahu a'lam bish shawab.

[ditulis oleh  Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 4 Muharam 1435/ 7 Desember 2013_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah]