ALAMAT FI'IL (KATA KERJA)
(Bagian Kedua)
قال المؤلف -
رحمه الله
والفِعْلَ يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسينِ و"سَوْفَ" وَتَاءِ التأْنيثِ السَّاكِنة
والفِعْلَ يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسينِ و"سَوْفَ" وَتَاءِ التأْنيثِ السَّاكِنة
Berkata Penulis rahimahullah :
"Dan Fi'il dapat diketahui dengan huruf (قَدْ), (سَ), (سَوْفَ) dan Ta Ta'nits Saakinah (تْ)."
"Dan Fi'il dapat diketahui dengan huruf (قَدْ), (سَ), (سَوْفَ) dan Ta Ta'nits Saakinah (تْ)."
Penjelasan:
Pada pelajaran yang lalu, telah kami terangkan alamat Fi'il yang pertama
yaitu huruf (قَدْ). Pada
pelajaran kita kali ini, kami akan menjelaskan alamat Fi'il yang selanjutnya
dari alamat-alamat Fi'il yang disebutkan oleh penulis kitab ini.
1.
Huruf (السِيْن) dan Huruf (سَوْفَ), kedua
Huruf ini hanya masuk kepada Fi'il Mudhari' saja, yang mana dua Huruf ini
berfungsi untuk menunjukan bahwa Fi'il Mudhari' tersebut bermakna akan datang.
Contoh:
Contoh:
}سَأَسْتَغْفِرُ
لَكَ{
"aku akan
memintakan ampun bagimu " [QS. Maryam: 47]
كَلَّا
سَوْفَ تَعْلَمُونَ
"Janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)" [QS. At
Takaatsur: 3]
Kalimat (أَسْتَغْفِرُ) dan (تَعْلَمُونَ) adalah
Fi'il, karena dia dapat dimasuki oleh dua Huruf diatas.
Catatan:
Fi'il
Mudhari' dalam tata bahasa Indonesia adalah kata kerja kini atau nanti.
Contonya:
Contonya:
مُحَمَّدٌ
يَشْرَبُ
Jumlah diatas bisa kita artikan "Muhamad sedang
minum" atau "Muhamad akan minum". Boleh kedua-duanya.
Namun apabila Fi'il Mudhari' dimasuki Huruf (السِيْن) atau Huruf (سَوْفَ), maka Fi'il Mudhari' tersebut bermakna akan datang, bukan bermakna Fi'il tsb sedang berlangsung.
Contohnya:
Namun apabila Fi'il Mudhari' dimasuki Huruf (السِيْن) atau Huruf (سَوْفَ), maka Fi'il Mudhari' tersebut bermakna akan datang, bukan bermakna Fi'il tsb sedang berlangsung.
Contohnya:
مُحَمَّدٌ
سَيَشْرَبُ / سَوْفَ يَشْرَبُ
"Muhamad akan
minum"
Tidak kita artikan "Muhamad sedang minum",
karena masuknya dua Huruf tersebut pada Fi'il Mudhari yaitu kalimat (يَشْرَبُ).
Kesimpulan:
Jika kamu mendapatkan suatu kalimat, masuk padanya
Huruf (السِيْن) atau (سَوْفَ), maka
pastikan dia adalah fi'il.
2.
Huruf "Ta' Ta'nits As
Saakinah" (تْ) artinya Ta penanda Muannats (perempuan). Huruf ini hanya masuk
pada Fi'il Madhy, dia berfungsi untuk menunjukan bahwa subyek/pelaku dari Fi'il
tersebut adalah perempuan.
Contoh:
Contoh:
إِذْ قَالَتِ
امْرَأَتُ عِمْرَانَ
(Ingatlah),
ketika isteri 'Imran berkata…" [QS. Alu 'Imran: 35]
Kalimat (قَالَتْ) adalah
Fi'il, karena masuk padanya Huruf Ta Ta'nits (تْ).
Catatan:
Huruh Ta Ta'nits (تْ) pada ayat diatas, hukum asalnya adalah
disukun, namun dia dikasrah karena adanya pertemuan dua harakat sukun, sehingga
harakat sukun pertama dirubah menjadi kasrah.
Kesimpulan:
Selesailah kita dari penyebutan alamat-alamat Fi'il, yang mana disebutkan
oleh penulis lima alamat.
Ø Satu alamat
bisa masuk pada Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari', yaitu huruf (قَدْ)
Ø Satu alamat
hanya masuk pada Fi'il Madhy saja, yaitu huruf Ta Ta'nits sakinah (تْ)
Ø Dua alamat
hanya masuk pada Fi'il Mudhari', yaitu huruf (السِيْن) dan (سَوْفَ)
Faedah tambahan:
Penulis_rahimahullah dalam kitab ini tidak menyebutkan alamat Fi'il yang
masuk pada Fi'il Amer (kata kerja perintah), alamat tersebut adalah kalimat
yang terkandung padanya makna perintah dan menerima masuknya "Ya
Mukhathabah", yaitu Ya penanda bahwa lawan bicara yang diperintah adalah
Muannats (perempuan).
Contoh:
Contoh:
اجْلِسِي يَا
فَاطِمَةُ
"Duduklah
wahai Fathimah!
Kalimat (اجْلِس) adalah
Fi'il Amer, karena terkandung padanya perintah dan masuk padanya Ya Mukhathabah
padanya.
قال المؤلف -
رحمه الله:
والْحَرْفُ مَا لاَ يَِِصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ الاِسْمِ وَلاَ دَلِيلُ الْفِعْلِ
والْحَرْفُ مَا لاَ يَِِصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ الاِسْمِ وَلاَ دَلِيلُ الْفِعْلِ
Berkata
Penulis_rahimahullah:
"Dan Huruf adalah sesuatu - yaitu kalimat – yang tidak bisa masuk padanya alamat Isim maupun alamat Fi'il."
"Dan Huruf adalah sesuatu - yaitu kalimat – yang tidak bisa masuk padanya alamat Isim maupun alamat Fi'il."
Penjelasan:
Huruf adalah semua jenis kalimat selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa
berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan
kalimat-kalimat lain, yaitu Isim dan Fi'il.
Ø Bagaimana kita tahu ini Huruf, bukan Isim dan
bukan pula Fi'il ?
Ø Disebutkan
disini oleh penulis, bahwa "Huruf" adalah suatu kalimat yang tidak
bisa menerima atau dimasuki alamat Isim maupun alamat Fi'il. Jika kamu
mendapatkan suatu kalimat, dia bisa menerima alamat Isim, maka kamu hukumi dia
adalah isim. Apabila kalimat tersebut bisa menerima alamat Fi'il, maka
hukumilah bahwa dia itu adalah fi'il. Namun jika tidak bisa menerima alamat
Isim ataupun alamat Fi'il maka hukumilah bahwa dia adalah huruf.
Contohnya:
Contohnya:
Kata (مِنْ) dia adalah huruf, bukan isim, dengan bukti kalau kita
masukan tanwin padanya menjadi (مِنٌ), maka tidaklah pas. Coba kita masukan salah satu
alamat Fi'il (قَدْ مِنْ) maka tidaklah tepat.
Jika demikian, maka kamu hukumi kata tersebut adalah huruf, bukan isim dan
bukan pula Fi'il.
Latihan soal:
Tentukanlah pada soal-soal berikut ini, mana yang termasuk ism, fi'il dan huruf!
Tentukanlah pada soal-soal berikut ini, mana yang termasuk ism, fi'il dan huruf!
1. زَيْدٌ قَدْ
يَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِيِّ.
2. الْمَدْرَسَةُ جَمِلَيْةٌ.
3. هِنْدٌ رَجَعَتْ مِنَ الْمَعْهَدِ.
4. المُدَرِّسُ سَيَزُوْرُ خَالِدًا.
5. ذَهَبَ عَلِيٌّ إِلَى بَيْتِ هَاشِمٍ.
2. الْمَدْرَسَةُ جَمِلَيْةٌ.
3. هِنْدٌ رَجَعَتْ مِنَ الْمَعْهَدِ.
4. المُدَرِّسُ سَيَزُوْرُ خَالِدًا.
5. ذَهَبَ عَلِيٌّ إِلَى بَيْتِ هَاشِمٍ.
PERINGATAN :
Jangan lupa! bahwa istilah-istilah yang dipakai dalam pelajaran kita adalah istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu:
Jangan lupa! bahwa istilah-istilah yang dipakai dalam pelajaran kita adalah istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu:
Ø Kalimat
artinya Kata (dalam tata bahasa Indonesia).
Ø Jumlah
artinya Kalimat (dalam tata bahasa Indonesia).
Ø Muannats
artinya Perempuan.
Ø Mukhathab
atau Mukhathabah artinya lawan bicara.
Ø Fi'il Madhy
artinya Kata Kerja Lampau.
Ø Fi'il
Mudhari' artinya Kata Kerja Kini/nanti.
Ø Fi'il Amer
artinya Kata Kerja Perintah.
Ø Huruf
artinya semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, dia memiliki makna, namun tidak
bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain
dalam hubungan kalimat, baik dengan Isim maupun dengan Fi'il.
Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini ?
Yang dituntut dari kita adalah menghafal dan memahami
alamat-alamat Fi'il yang telah dijelaskan. Hal ini sangat penting, karena
dengan kita menghafal dan memahaminya kita bisa membedakan antara Fi'il dengan
dua saudaranya yaitu Isim dan Huruf.
Dan ingat bahwa kalimat Huruf dalam pelajaran kita bukan Huruf Hijaiyah, yang mana tidak memiliki makna.
Dan ingat bahwa kalimat Huruf dalam pelajaran kita bukan Huruf Hijaiyah, yang mana tidak memiliki makna.
Demikianlah pelajaran kita hari ini, dan semoga bisa dipahami dengan baik. Apabila
ada hal-hal yang kurang dipahami maka hendaknya segera ditanyakan, sehingga
tidaklah pelajaran yang kita lewati melainkan sudah bisa dipahami semua.
Terus terang kami jelaskan dalam pelajaran jurumiyah ini secara ringkas
saja. Adapun pembahasan lebih luasnya, maka akan dipelajari pada kitab yang
lainnya. Dan juga untuk istilah-istilah nahwu, sekarang kita tulis dengan huruf
besar pada huruf pertamanya, agar menjadi perhatian disaat membaca.
Insya Allah kita akan lanjutkan pelajaran kita berikutnya pada pertemuan
yang akan datang. Wallahu a'lam bish shawab.
KUNCI JAWABAN
LATIHAN SOAL PELAJARAN KEEMPAT
LATIHAN SOAL PELAJARAN KEEMPAT
✒ Latihan
soal:
1.
Tentukanlah pada soal-soal berikut
ini, mana yang termasuk ism, fi'il dan huruf!
زَيْدٌ
قَدْ يَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِيِّ.
a.
Kalimat (زَيْدٌ) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin (ـٌـ).
b.
Kalimat (يَجْلِسُ) adalah
Fi'il, karena masuk padanya huruf (قَدْ).
c.
Kalimat (الْكُرْسِيِّ) adalah
Isim, karena dapat menerima Alif dan Lam huruf Al Khafadh (عَلَى) dan tanda
Al Kafadh - harakat Kasrah (ـِـ).
d.
Sedangkan kalimat (عَلَى) dan (قَدْ) adalah
Huruf, karena dia tidak dapat menerima
2.
Alamat Isim
atau Fi'il
الْمَدْرَسَةُ جَمِلَيْةٌ.
a.
Kalimat (الْمَدْرَسَةُ) adalah
Isim, karena dapat menerima Alif dan Lam (الْ).
b.
Kalimat (جَمِلَيْةٌ) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin (ـٌـ).
3.
هِنْدٌ
رَجَعَتْ مِنَ الْمَعْهَدِ
a.
Kalimat (هِنْدٌ) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin (ـٌـ)
b.
Kalimat (رَجَعَ) adalah
Fi'il, karena masuk padanya Ta Ta'nits As Sakinah (تْ).
c.
Kalimat (الْمَعْهَدِ) adalah
Isim, karena dapat menerima Alif dan Lam (الْ), huruf Al Khafadh (مِنْ) dan tanda
Al Kafadh - harakat Kasrah - (ـِـ).
d.
Sedangkan kalimat (مِنَ) adalah
Huruf, karena dia tidak dapat menerima alamat Isim atau Fi'il
4.
المُدَرِّسُ
سَيَزُوْرُ خَالِدًا.
a.
Kalimat (المُدَرِّسُ) adalah
Isim, karena dapat menerima Alif dan Lam (الْ).
b.
Kalimat (يَزُوْرُ) adalah
Fi'il, karena masuk padanya Huruf Syin (سَ).
c.
Kalimat (خَالِدًا) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin (ـًـ).
5.
ذَهَبَ
عَلِيٌّ إِلَى بَيْتِ هَاشِمٍ.
a.
Kalimat (ذَهَبَ) adalah
Fi'il, karena jika dimasuki padanya salah satu alamat Fi'il, baik itu huruf (قَدْ) atau Ta
Ta'nits As Sakinah (تْ) dia dapat menerimanya, contohnya (قَدْ ذَهَبَ) atau (ذَهَبَتْ).
b.
Kalimat (عَلِيٌّ) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin (ـٌـ).
c.
Kalimat (بَيْتِ) adalah
Isim, karena dapat menerima huruf Al Khafadh (إِلَى) dan tanda Al Kafadh - harakat
Kasrah - (ـِـ).
d.
Kalimat (هَاشِمٍ) adalah
Isim, karena dapat menerima tanda Tanwin dan tanda Al Kafadh (ـٍـ).
e.
Sedangkan kalimat (إِلَى) adalah
Huruf, karena dia tidak dapat menerima alamat Isim atau Fi'il
Insya Allah kita akan lanjutkan pelajaran kita
berikutnya pada pertemuan yang akan datang.
Wallahu a'lam bish shawab.
[Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawy, 20 Rabi’ul Awal 1435/ 21 Januari 2014_di Daarul Hadits_Al
Fiyusy_Harasahallah]