Dalil-Dalil
dalam Al-Quran Seputar Permasalahan Hajr
·
Allah Ta'ala berfirman:
}لاَ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ
أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي
قُلُوبِهِمُ الأِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلاَ إِنَّ
حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ{
"
Kamu tak akan mendapati kaum yang
beriman pada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah
itu adalah golongan yang
beruntung." [QS. Al-Mujaadalah: 22]
Ayat diatas bersifat umum,
mencakup orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan dari kalangan kaum muslimin,
meskipun mereka kerabatnya.
o Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: Barangsiapa
tampak padanya meninggalkan kewajiban atau berbuat kemungkaran secara
terang-terangan, maka dia berhak untuk di hajr (boikot) dan tidak perlu diberi
salam sebagai bentuk hukuman padanya sampai ia bertaubat. [Majmu' Fatawa:
23/252]
·
Allah 'Azza wa Jalla
berfirman:
{وَلا تَرْكَنُوا إِلَى
الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ}
"Dan janganlah kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka." [QS. Huud: 113]
o Berkata al-Qurthubi rahimahullah: "Makna yang benar dalam
ayat ini adalah bahwa ayat tersebut menunjukan (syariat) Hajr (boikot) terhadap
orang-orang kafir dan para pelaku kemaksiatan dari kalangan Ahli bid'ah dan
yang lainnya, karena berteman dengan mereka adalah kekufuran atau kemaksiatan,
dimana tidaklah akan ada pertemanan melainkan berasal dari kasih sayang."
[Tafsir al-Qurthubi: 9/108]
·
Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
{وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ
يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ}
"Dan apabila kamu melihat orang-orang
memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
pembicaraan yang lain."
[QS. Al-An'aam: 68]
o Berkata Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "Cintailah karena
Allah dan bencilah karena-Nya, hendaklah kalian saling berloyalitas karena
Allah dan bermusuhan karena-Nya, karena tidaklah akan diperoleh pertolongan
Allah melainkan dengannya, dan tidaklah seseorang akan mendapatkan manisnya
Iman, meskipun shalat dan puasanya banyak, sampai dia melakukan hal tersebut.
Keumuman persaudaraan sesama manusia sungguh telah berubah, mereka bangun hal
tersebut diatas kepentingan dunia, maka yang demikian itu tidaklah berguna
sedikitpun. Kemudian beliau (Ibnu 'Abbas) membaca firman Allah:
{الأَخِلاَّءُ
يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ}
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." [QS. Az
Zukhruf: 67]
}لاَ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ
عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الأِيمَانَ
وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
{
"Kamu
tak akan mendapati
kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak
atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya
mereka ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
merekapun merasa puas terhadap
(limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
hizbullah itu adalah golongan yang beruntung." [QS. Al-Mujaadalah: 22]
Atsar ini diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Syaibah dalam "Mushannaf-nya" no 34770 dan yang lainnya.
o Berkata asy-Syaikh Abdurahman bin Hasan bin asy-Syaikh Muhamad
bin Abdul Wahhab rahimahullah: "Apabila musibah ini telah menimpa secara
umum di zaman Ibnu 'Abbas, padahal waktu tersebut adalah sebaik-baik zaman,
maka tidaklah apa yang akan terjadi setelah zaman itu melainkan lebih dahsyat,
sampai-sampai loyalitas mereka terjadi dalam kesyirikan, kebid'ahan, kefasikan
dan kemaksiatan. [Fathul Majid: 342]
Demikianlah diantara dalil-dalil dalam Al-Qur'an
seputar masalah hajr. Adapun dalil-dalil dalam as-Sunnah akan kami sampaikan
pada pertemuan yang akan datang, in syaa Allah.
Wallaahul muwaffiq.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
✏ Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 1
Muharam 1435/ 24 Oktber 2014_di Daarul Hadits_Al-Fiyusy_Harasahallah.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan
artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta 2 aplikasi android Forum
KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
WA. FORUM KIS