MENDULANG MUTIARA DARI HADITS AL-ARBA'IN AN-NAWAWIYYAH (Hadits Keempat Bagian Kedua)




Tahapan Penciptaan Manusia dan Ketetapan Allah Atas Nasib Mereka

FAEDAH-FAEDAH HADITS:

1.      Dorongan untuk senantiasa memperbanyak amalan shaleh, karena tidak satupun dari manusia tahu kapan dia akan meninggal, di bumi mana dia akan mati dan dalam keadaan apa nantinya dia meninggal.
}إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ{
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Luqman:34]

Allah Ta’ala telah banyak menyebutkan dalam al-Quran dorongan untuk bersegera beramal shaleh dan memperbanyak amalan sampai ajal menyemputnya.
}وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ{
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS. AliImran:133]


{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [QS. Al-Hijr:99]
2.      Dorongan untuk bertawakal kepada Allah dan jangan takut akan kemiskinan, karena semua rizqi telah ditentukan oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Ta’ala berfirman:

{وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا}
 Dan tidak ada suatu binatang melata pun (yaitu makhluk Allah) di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” [QS. Huud:6]
Meskipun rizqi telah Allah tetapkan, bukan berarti meniadakan usaha dengan duduk santai dan berleha-leha di rumah, tetapi manusia tetap dituntut untuk menempuh usaha, dan nanti Allah-lah yang akan memudahkan jalan rizqi baginya.
Dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

»لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا«
"
 Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rizqi kepada kalian, sebagimana Dia telah memberikan rizqi kepada burung yang berangkat di pagi hari dalam keadaan kosong dan kembali dalam keadaan kenyang." [HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani]

3.      Allah membagi manusia menjadi dua golongan saja; golongan manusia yang bahagia dan golongan manusia yang sengsara.
Allah Ta’ala berfirman:

{فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ}

Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.” [QS. Asy-Syuura:7]

{فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ}

"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih)." [QS. Huud:106]

{وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا}

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya.” [QS. Huud:108]

4.         Yang menjadi tinjauan pada amalan seseorang adalah keadaan terakhir dia ketika meninggal, apakah dia meninggal diatas keimanan kepada Allah ataukah diatas kemaksiatan atau kekufuran. Oleh karena itu, sepatutnya bagi kita senantiasa memohon kepada Allah kesudahan yang baik, yaitu kita dimatikan diatas iman dan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ»
"
 Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan.” [HR. Al-Bukhari]
5.         Sepantasnya bagi seorang muslim bersemangat untuk membenahi amalan bathinnya, sebagaimana dia bersemangat dalam membenahi amalan lahirnya.
6.         Peringatan dari perbuatan kemaksiatan, karena satu kemaksiatan yang dia perbuat akan mendorong kepada kemaksiatan yang lainnya.
7.         Hendaknya seorang muslim jangan tertipu dengan amalannya. Janganlah dia merasa telah banyak beramal sehingga bermalas-malasan untuk beramal lagi, karena yang menjadi tinjauan adalah bukan dengan banyaknya amalan namun tidak berkelanjutan, akan tetapi yang dituntut dan dicintai Allah adalah istiqamah dia dalam beramal meskpiun sedikit amalannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
}يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ، وَإِنْ قَلَّ{. وَكَانَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَمِلُوا عَمَلًا أَثْبَتُوهُ.
"Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian beramal menurut kemampuan kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan sendiri. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah, adalah amalan yang dikerjakan secara terus menerus meskipun sedikit. Dan bila keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu amalan, maka mereka akan menekuninya."  [Muttafaqun ‘alaihi, dari shahabat ‘Aisyah]
Semoga Allah ta’ala memberikan kepada kita istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya, sehingga kita dimatikan dalan keadaan Allah ridha kepada kita.
------------------------------------
Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_23 Jumadal Akhir 1436/ 13 April 2015_di kota Ambon Manise.
📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mengunduh PDF-nya dan juga mendapatkan artikel atau pelajaran yang telah berlalu serta unduh pula 2 aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com