BELAJAR AQIDAH SHAHIHAH
DARI KITAB AL USHUL ATS TSALATSAH

Pelajaran Kedua Puluh Dua

MATAN:

 قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ:
وَأَعْظَمُ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ التَّوْحيِدُ وَهُوَ إِفْرَادُ اللهِ بِالْعِبَادَةِ

Berkata Penulis rahimahullah:
Dan perkara yang paling agung yang Allah perintahkan adalah tauhid, yaitu meng-Esakan Allah dalam segala bentuk ibadah.”

--------------------------


Penjelasan:

Hakekat dan tujuan Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia adalah agar mereka beribadah hanya kepada Allah semata. Allah menciptakan mereka bukanlah untuk perkara yang sia-sia, dibiarkan begitu saja dalam kebingungan tanpa tujuan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

{أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ}

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara sia-sia (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" [QS. Al-Mu'minun]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Apakah kalian mengira, bahwa kalian diciptakan secara sia-sia, tanpa maksud dan tujuan serta hikmah yang Kami miliki, dan kalian kira tidak akan dikembalikan ke negeri Akherat?!" [Tafsir Ibnu Katsir: 5/500]

{أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى}

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?" [QS. Al-Qiyamah: 36]

Berkata al-Imam asy-Syafi'i, Mujahid dan Abdurahman bin Zaid rahimahumullah: "tanpa diberikan perintah maupun larangan?!" [Tafsir Ibnu Katsir: 8/283]

Ketahulah, ibadah dan perintah Allah yang paling agung adalah mentauhidkan Allah, yaitu engkau menjadikan sesembahanmu dalam ibadahmu hanyalah Allah semata, adapun sesembahan selain Allah adalah batil.

Kenapa perintah mentauhidkan Allah adalah perintah yang paling agung?

🔑 Pertama: Karena inilah tujuan jin manusia diciptakan, hal ini sebagaimana yang Allah firmankan;

{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}

"Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka hanya beribadah kepada-Ku." [QS. Adz-Dzaariyaat: 65]

🔑 Kedua: Karena tujuan diutusnya para rasul dan diturunkannya Kitabullah kepada manusia adalah menyeru manusia agar mentauhidkan Allah semata. Allah Ta’ala berfirman;

{وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ}

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (sesembahan selain Allah) itu" [QS, An-Nahl:36]

🔑 Ketiga: Karena tauhid merupakan asas dari agama Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

«بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ، شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ»

"Islam dibangun atas lima asas: Yaitu persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadhan." [Muttafaqun ‘alaihi, dari shahabat Ibnu Umar]

🔑 Keempat: Karena tauhid akan menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan bagi ahli tauhid dan memasukan orang tersebut kedalam jannah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits qudsi, bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,;

«يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً»

“Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Ku, niscaya aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi." [HR. At-Tirmidzi, dishahihkan asy-Syaikh al-Albani]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda;

«مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، دَخَلَ الْجَنَّةَ»

“Barangsiapa meninggal dalam keadaan dia meyakini bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, maka dia masuk jannah.” [HR. Muslim, dari shahabat ‘Utsman]

🔑 Kelima: Karena ahli tauhid (orang yang meng-Esakan Allah) tidak akan kekal di neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

«ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَانِي، فَقَالَ: مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ»

"Itu Jibril yang mendatangiku, dia berkata; “Siapa saja yang meninggal dunia dari ummatmu dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia pasti masuk surga". Beliau bertanya: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?". Jibril menjawab: "Ya, sekalipun dia berzina atau mencuri ". [Muttafaqun ‘alaihi]

🔑 Keenam: Karena ahli tauhid, dialah yang akan mendapatkan keamanan dan hidayah dari Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana yang Allah firmankan;

{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ}

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-An’am:82]

🔑 Ketujuh: Karena tauhid akan menjadi sebab seorang masuk jannah tanpa di hisab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Aku telah diperlihatkan oleh Allah beberapa golongan umat manusia. Aku lalu melihat seorang nabi yang bersamanya sekumpulan manusia, ada juga nabi yang bersama dengan satu atau dua orang lelaki saja, dan seorang nabi tanpa seorang pengikut pun. Tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekumpulan orang. Lalu aku menyangka mereka adalah dari umatku. Tetapi dikatakan kepadaku, 'Mereka adalah Nabi Musa Alaihissalam dan kaumnya. Tetapi lihatlah ke ufuk'. Lalu aku pun melihatnya, ternyata terdapat satu kumpulan yang ramai. Lalu dikatakan lagi kepadaku, 'Lihatlah ke ufuk yang lain.' Ternyata di sana juga terdapat satu kumpulan yang ramai. Dikatakan kepadaku, 'Ini adalah umatmu dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan memasuki Surga tanpa dihisab dan disiksa'." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangkit lalu masuk ke dalam rumahnya. Orang-orang telah memperbincangkan mengenai mereka yang akan dimasukkan ke dalam Surga tanpa dihisab dan disiksa. Kemudian sebagian dari mereka berkata, "Mungkin mereka adalah orang-orang yang selalu bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ada pula yang mengatakan, "Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak pernah melakukan perbuatan syirik terhadap Allah. Mereka mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka, lalu beliau bertanya: "Apa yang telah kalian perbincangkan?" Mereka pun menerangkan keadaan tersebut. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah tidak meminta supaya diruqyah, tidak meramalkan perkara-perkara buruk dan hanya kepada Allah mereka bertawakal." [Muttafaqun ‘alaihi, dari shahabat Ibnu ‘Abbas]

🔑 Kedelapan: Karena Allah Ta’ala memuji para Nabi-Nya yang mentauhidkan Allah dan mensucikan diri mereka dari perbuatan syirik. Allah berfirman;

{إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ}

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [senantiasa mentauhidkan Allah]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan).” [QS. An-Nahl:120]

Inilah diantara sebab-sebab perintah mentauhidkan Allah menjadi perintah yang paling agung.
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.

-------------------------------
Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawi, 11 Syawal 1436/ 27 Juli 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta mengunduh 2 aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-----------------------------

WA. FORUM KIS