LANJUTAN
BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB
(Huruf-huruf yang menashabkan)
MATAN:
قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
فالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَ
أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ
الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ.
Berkata penulis rahimahullah:
‘Amil Nashab (huruf yang
menashabkan) ada sepuluh, yaitu;
1. أَنْ
2. لَنْ
3. إِذَنْ
4. كَيْ
5. لَامُ كَيْ
6. لَامُ الْجُحُودِ
7. حَتَّى
8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
9. الْوَاوِ
10. أَوْ
PENJELASAN:
5. Huruf (لَامُ كَيْ) disebut juga LAM TA’LIL. Dinamakan
LAM TA’LIL karena Jumlah (kalimat) setelah LAM TA’LIL merupakan sebab
terjadinya Jumlah sebelumnya.
Contoh Huruf LAM TA’LIL;
ذَهَبْتُ إِلَى الْمَكْتَبَةِ
لِأَقْرَأَ
“Saya pergi ke perpustakaan untuk
membaca.”
yakni saya datang ke perpustakaan
sebabnya saya ingin membaca. Kalau saya tidak ingin membaca, maka saya tidak ke
perpustakaan.
Disini Jumlah (kalimat) “untuk
membaca” jatuh setelah LAM TA’LIL, yang mana dia adalah sebab terjadinya Jumlah
sebelumnya, yaitu “Saya pergi ke perpustakaan”.
Contoh kedua:
ذَهَبْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ
لِأُصَلِّيَ
“Saya pergi ke masjid untuk shalat.”
yakni saya datang ke masjid sebabnya
saya ingin shalat. Kalau saya tidak ingin shalat, maka saya tidak pergi ke
masjid.
Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua
Jumlah (kalimat) diatas!
Tidak boleh kalian membaca Fi’il
Mudhari ini (لِأَقْرَأُ) dan (لِأُصَلِّيُ) dengan di Rafa’, karena telah masuk padanya Huruf (لَامُ كَيْ). Jika Huruf (لَامُ كَيْ) masuk pada Fi’il Mudhari’, maka
harus kalian Nashabkan Fi’il tersebut seperti misal diatas.
Misal LAM TA’LIL dalam al-Quran;
{وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ
لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ}
“Dan Kami turunkan kepadamu Al
Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia”. [QS. An-Nahl:44]
Lihatlah Fi’il Mudhari (لِتُبَيِّنَ), dia di Nashab karena masuk padanya
LAM TA’LIL.
6. Huruf (لَامُ الْجُحُودِ) LAM AL-JUHUD; adalah Huruf LAM yang
masuk pada Fi’il Mudhari’, yang ciri-cirinya didahului oleh kalimat (مَا كَانَ) dan (لَمْ يَكُنْ).
Contoh yang didahului kalimat (مَا كَانَ):
{وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ
إِيمَانَكُمْ}
“dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu” [QS. Al-Baqarah:143]
Contoh yang didahului kalimat (لَمْ يَكُنْ):
{لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ
لَهُمْ}
“maka sekali-kali Allah tidak akan
memberi ampunan kepada mereka”. [QS. An-Nisaa:137]
⚠ Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua
Jumlah (kalimat) diatas!
Tidak boleh kalian membaca Fi’il
Mudhari ini (لِيُضِيعُ) dan (لِيَغْفِرُ) dengan di Rafa’, karena telah masuk padanya Huruf LAM
AL-JUHUD. Jika Huruf LAM AL-JUHUD masuk pada Fi’il Mudhari’, maka harus kalian
Nashabkan Fi’il tersebut seperti pada dua ayat diatas.
Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 11 Dzul Qa’dah 1436/ 29
Agustus 2015_di kota Ambon Manise.
Silahkan kunjungi blog kami untuk
mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi
android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau
www.pelajarankis.blogspot.com