SILSILAH KESABARAN SALAF DALAM MENUNTUT ILMU (Bagian Pertama)



Berkata Abu Mas’ud Abdurrahim al-Haaji; Aku mendengar Ibnu Thahir rahimahullah berkata:

“Aku pernah kencing darah dua kali ketika mencari hadits, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku pernah berjalan tanpa alas kaki di bawah teriknya matahari dan tidak pernah menaiki kendaraan sama sekali dalam mencari hadits. Aku memikul kitab-kitabku dengan punggungku dan aku tidak pernah meminta-minta kepada seorang pun dalam menuntut ilmu. Aku hidup apa adanya.”

Sumber: Siyar A’lamun Nubala 19/363.

Berkata Abdurrahman bin Abi Hatim rahimahullah:

“Dulu kami pernah berada di Mesir selama tujuh bulan dalam keadaan kami tidak pernah makan daging. Yang demikian ini karena siang hari kami terbagi untuk menghadiri majelis para masyaikh, sedangkan
malamnya kami gunakan untuk menyalin dan mencocokan apa yang kami tulis (dengan tulisan teman). Pada suatu hari aku dan temanku mendatangi majelis seorang syaikh, namun kata mereka dia sedang sakit. Maka setelah itu kami pun pulang dan dalam perjalanan kami mendapatkan seekor ikan segar yang menggiurkan kami, lalu kami pun membelinya. Setelah kami sampai di rumah ternyata tiba waktu belajar, sehingga kami tidak punya kesempatan untuk mengolah ikan tersebut. Akhirnya kami pergi ke majelis para ulama dan kami tidak pulang ke rumah kecuali setelah tiga hari lamanya, sedangkan ikan (yang kami beli) hampir saja membusuk. Kami makan ikan tersebut dalam keadaan mentah-mentah, karena kami tidak punya waktu luang untuk mencari orang yang bisa memanggangnya.”

Kemudian beliau berkata: “Tidaklah ilmu bisa dicapai dengan memanjakan badan (bersantai-santai)”.

Sumber: Tadzkiratul Hufazh:3/830

Waffaqallahul jami’ likulli khairin.

Alih bahasa: Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 16 Dzul Qa’dah 1436/ 31 Agustus 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com