PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH (Pelajaran Ketiga Puluh Tujuh)



LANJUTAN
BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB
(Huruf-huruf yang menashabkan)
 MATAN:

 قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
فالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَ
أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ.
Berkata penulis rahimahullah:

‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;


1. أَنْ
2. لَنْ
3. إِذَنْ
4. كَيْ
5. لَامُ كَيْ
6. لَامُ الْجُحُودِ
7. حَتَّى
8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
9. الْوَاوِ
10. أَوْ


PENJELASAN:
7.      Huruf (حَتَّى) dalam menashabkan Fi’il Mudhari’ memiliki dua makna;

a.       Bermakna (إِلَى) yakni ‘sampai’;

Contoh;

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

“dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [QS. Al-Hijr:99]





b.      Bermakna (كَي) yakni ‘agar’;

Contoh:

أَسْلِمْ حَتَّى تَدْخُلَ الْجَنَّةَ

“Masuklah kedalam agama Islam agar kamu masuk surga.”

Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah (kalimat) diatas!
Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari ini (يَأْتِيَ) dan (تَدْخُلَ)  dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf (حَتَّى). Jika Huruf (حَتَّى) masuk pada Fi’il Mudhari’, maka harus kalian Nashabkan Fi’il tersebut seperti misal diatas.

Misal lainnya sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala;

{قَالُوا لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى}

“Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, sampai Musa kembali kepada kami.” [QS. Al-Thaaha:91]

Fi’il Mudhari (يَرْجِعَ) di Nashab, karena masuk padanya Huruf (حَتَّى).

8.      Huruf (الْجَوَابُ بِالْفَاءِ) adalah Huruf Fa Sababiyah. Dinamakan Fa Sababiyah karena Jumlah (kalimat) sebelum Fa merupakan sebab terjadinya Jumlah setelah Fa.

9.      Huruf (الْجَوَابُ بِالْوَاوِ) adalah Huruf Wawu Ma’iyah. Dinamakan Wawu Ma’iyah karena Jumlah sebelum Wawu terjadi bersamaan dengan jumlah setelah Wawu.

Dua Huruf diatas jika menjadi Jawaban untuk salah satu dari 9 hal berikut ini, maka Fi’il Mudhari’ yang dimasuki oleh salah satu dari dua Huruf ini harus di Nashab.

 9 hal ini terkumpul pada perkataan penyair;

مُرْ وَادْعُ وَانْهَ وَسَلْ وَاعْرِضْ لِحَضِّهِمْ .....
تَمَنَّ وَارْجُ كَذَاكَ النَّفْيُ قَدْ كَمُلَا.

Uraian dari 9 hal diatas;
a.       Maksud kalimat (مُرْ) artinya Dua Huruf tersebut jatuh setelah perintah.

Contoh:

اجْتَهِدْ فَتَنْجَحَ
“Bersungguh-sungguhlah, maka dengan sebab itu kamu akan berhasil.”

اجْتَهِدْ وَتَنْجَحَ

“Bersungguh-sungguhlah, karena bersamaan dengan itu kamu akan berhasil.”

Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah (kalimat) diatas!
Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari’ ini (فَتَنْجَحَ) dan (وَتَنْجَحَ)  dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf (فَ) dan Huruf (وَ). Dan kedua Huruf tersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh perintah.

Contoh yang lainnya;

أَسْلِمْ فَتَدْخُلَ الْجَنَّةَ / وَتَدْخُلَ الْجَنَّةَ.

“Masuklah kedalam agama Islam, karena dengan itu kamu akan masuk surga.”

Uraian:
Fi’il Mudhari’ (تَدْخُلَ) di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf (فَ) dan Huruf (وَ). Dan kedua Huruf tersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh perintah.

Bersambung in Syaa Allah…

Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.

-------------------
Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 25 Dzul Qa’dah 1436/ 9 September 2015_di kota Ambon Manise.