PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH Pelajaran (Ketiga Puluh Dua)



BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB
(Huruf-huruf yang menashabkan)

MATAN:

 قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
فالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَ
أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ.

Berkata penulis rahimahullah:

‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;




1. أَنْ
2. لَنْ
3. إِذَنْ
4. كَيْ
5. لَامُ كَيْ
6. لَامُ الْجُحُودِ
7. حَتَّى
8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
9. الْوَاوِ
10. أَوْ



PENJELASAN:

‘Amil Nashab adalah Huruf-huruf yang menashabkan Fi’il Mudhari’.

Penulis mengatakan bahwa dia berjumlah 10 Huruf. Pada hakekatnya, dalam permasalahan ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama ahli nahwu tentang jumlah ‘Amil yang menashabkan.
Kufiyyun (ahli nahwu Kufah) berpendapat bahwa jumlahnya ada 10 Huruf. Pendapat ini dipilih oleh penulis rahimahullah sebagaimana ia sebutkan dalam matan.
Adapun Bashriyyun (ahli nahwu Bashrah) berpendapat bahwa jumlahnya hanya 4 Huruf saja, yaitu [أَنْ، لَنْ، إِذَنْ، كَيْ]. Dan inilah pendapat yang shahih.

Kenapa? Karena 6 Huruf sisanya, dia tidak dapat menshabkan kecuali jika didahului oleh Huruf [أَنْ] yang Mudhmar (tersembunyi), baik Huruf [أَنْ] tersebut wajib tersembunyi maupun tidak. Sehingga Fi’il Mudhari’ menjadi Manshub karena Huruf [أَنْ], bukan karena 6 Huruf tersebut.
KESIMPULAN:

Sepuluh Huruf yang disebutkan oleh penulis rahimahullah diatas terbagi menjadi dua bagian;
a.       Huruf-huruf yang menashabkan Fi’il Mudhari’ dengan sendirinya.
Dia ada empat, yaitu [أَنْ، لَنْ، إِذَنْ، كَيْ].
b.      Huruf-huruf yang tidak bisa menashabkan Fi’il Mudhari’, kecuali jika didahului oleh Huruf (أَنْ) yang Mudhmar.

BAGIAN PERTAMA:
1.      Huruf أَنْ adalah Huruf Nashab, Mashdar dan Istiqbal. Dia bisa menashabkan Fi’il Mudhari’, baik secara zhahir maupun Mudhmar.

Contoh dia menashabkan secara zhahir:

مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ أَنْ يَذْهَبَ إِلَى الْمَسْجِدِ

Muhammad ingin pergi  ke masjid

أبوك يُرِيْدُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَى الْبَيْتِ

Ayahmu ingin kamu kembali ke rumah

Lihatlah dua Jumlah diatas;
Dua Fi’il Mudhari’ diatas (يَذْهَبَ) dan (تَرْجِعَ) semuanya Manshub, karena masuk padanya ‘Amil Nashab, yaitu (أَنْ).

يَذْهَبُ – أَنْ يَذْهَبَ
تَرْجِعُ – أَنْ تَرْجِعَ

URAIAN:
Fi’il Mudhari’ (يَذْهَبَ) dia manshub, karena masuk padanya Huruf (أَنْ). Tanda Nashabnya dengan Fathah, karena dia termasuk Fi’il Mudhari yang Shahih Akhirnya. Adapun Huruf (أَنْ) adalah Huruf Nashab, Masdar dan Istiqbal.

CATATAN:
-          Huruf (أَنْ) dinamakan Huruf Nashab karena dia menashabkan Fi’il Mudhari’.
-          Huruf (أَنْ) dinamakan Huruf Masdar karena dia dapat membentuk dirinya dan Fi’il Mudhari’ yang dia masuki menjadi Masdar.
Contohnya;

مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ أَنْ يَذْهَبَ إِلَى الْمَسْجِدِ

Jika Huruf (أَنْ) dan Fi’il Mudhari’ setelahnya dirubah menjadi Masdar, maka menjadi;

مُحَمَّدٌ يُرِيْدُ الذَّهَابَ إِلَى الْمَسْجِدِ

Kalimat (الذَّهَابَ) adalah Masdar dari Fi’il Mudhari’ (يَذْهَبَ).

-          Huruf (أَنْ) dinamakan Huruf Istiqbal karena dia menjadikan Fi’il Mudhari’ bermakna akan datang, karena pada asalnya Fi’il Mudhari bisa untuk menunjukan kata kerja sekarang maupun akan datang.

-          Adapun Huruf (أَنْ) menashabkan secara Mudhmar akan dijelaskan pada bagian kedua.

-          Jika kalian telah memahami apa yang telah kami sampaikan, maka cobalah kerjakan 5 soal dibawah ini dengan memasukkan Huruf (أَنْ) pada Fi’il-Fi’il Mudhari’ dibawah ini dan disertai dengan penguraian alasannya!

Contoh:

1. .... يَجْلِسُ – أَنْ يَجْلِسَ

Uraian:
Fi’il Mudhari’ (يَجْلِسَ) dia manshub, karena masuk padanya Huruf (أَنْ). Tanda Nashabnya dengan Fathah, karena dia termasuk Fi’il Mudhari yang Shahih Akhirnya. Adapun Huruf (أَنْ) adalah Huruf Nashab, Masdar dan Istiqbal.



2. ….. يَشْرَبُ
3. ..... يَرْمِي
4. ..... يَرْجِعُوْنَ
5. ..... تَفْهَمَانِ
6. ..... يَذْهَبْنَ



Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.

Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 4 Rajab 1436/ 23 April 2015_di kota Ambon Manise.