{الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين}
“Segala pujian yang
mutlak hanyalah milik Allah Ta’ala Rabb semesta alam.
Pujian yang mutlak, yakni semua nama-nama Allah dan
sifat-sifat-Nya serta perbuatan-Nya adalah terpuji secara mutlak, tidak ada
celaan atau kekurangan sedikitpun padanya.
Kalimat ‘al-Hamdu’
memiliki kandungan makna yang dalam, yaitu mensifati Allah dengan segala
kesempurnaan dengan diiringi kecintaan dan pengagungan.
Kalimat ‘Rabb’ artinya
pencipta, pemilik, pemelihara dan pengatur.
Kalimat ‘Alamin’ artinya
segala sesuatu yang ada selain Allah. Ini adalah pendapat Qatadah, dan dipilih
oleh al-Qurthubi dan Ibnu Katsir.
Allah adalah Rabb bagi
alam semesta, yakni Allah yang menciptakan, memiliki, memelihara dan mengatur
seluruh alam semesta. Hal ini sebagaimana Allah firmankan;
{قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ
الْعَالَمِينَ (23) قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ
كُنْتُمْ مُوقِنِينَ (24)}
Fir'aun bertanya:
"Siapa Rabb semesta alam itu?" Musa menjawab: "Rabb Sang
Pencipta, Pemilik dan Pengatur langit dan bumi dan apa-apa yang di antara
keduanya (Itulah Rabb-mu), jika kamu sekalian (orang-orang)
mempercayai-Nya." [QS. Asy-Syu’ara:23-24]
FAEDAH AYAT:
1.
Wajib bagi kita untuk senantiasa
bersyukur dan memuji nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang agung. Allah
Ta’ala berfirman;
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ
فَتَعْرِفُونَهَا
Dan katakanlah:
"Segala puji hanya milik Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu
tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya." [QS.
An-Naml:93
{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ
مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا
لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ}
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan
kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan
dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab:
"Allah", Katakanlah: "Segala puji hanya milik Allah",
tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).” [QS. Al-Ankabut”63]
2.
Allah telah memberikan sekian
banyak kenikmatan dan kemudahan, baik secara lahir maupun batin, baik di dunia
maupun di akherat. Allah berfirman;
{الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ}
“Segala puji hanyalah milik Allah Yang telah menciptakan langit dan
bumi.” [QS. Al-An’aam:1]
{وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
“Dan penutup doa mereka
(penghuni surge) ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil 'aalamin.” [QS. Yunus:10]
Dari sini menunjukan bahwa pemeliharaan Allah terbagi menjadi
dua:
a.
Umum, yakni untuk seluruh
makhluk-Nya, baik muslim maupun kafir, yakni pemeliharaan dari sisi Allah
memberikan rizqi kepada mereka, kesehatan, kehidupan dan yang lainnya.
b.
Khusus, yakni hanya diperuntukkan
bagi hamba-hamba-Nya yang beriman saja, yakni pemeliharaan dari sisi Allah
memberikan kepada mereka taufiq dan hidayah, iman, istiqamah dan yang lainnya.
3.
Allah menyebutkan lafazh
(الْحَمْدُ للّهِ) dalam al-Quran sebanyak 21 kali.
4.
Allah Ta’ala bersendirian dalam
mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta ini. Kaum musyrikin Quraiys
sepakat dalam hal ini. Hal ini berbeda dengan sekelompok umat yang menisbatkan
diri mereka kepada Islam dari kalangan Syiah Rafidhah dan Sufi yang mana mereka
meyakini bahwa wali-wali mereka ikut andil dalam mengatur alam semesta dan
memberikan rizqi kepada manusia. Sungguh kesyirikan manusia di zaman sekarang
lebih besar dan dahsyat daripada kesyirikannya Abu Jahl, Abu Lahb dan kaum
musyrikin quraisy yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
{قُلْ مَنْ
يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ
وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ
مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا
تَتَّقُونَ}
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan
bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati
dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka
akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya?" [QS. Yunus:31]
5.
Tatkala kita mengetahui dan
meyakini bahwa Allah Rabb semesta alam, maka wajib bagi kita tunduk, patuh dan
kembali hanya kepada Allah dalam segala sesuatu, karena Dia-lah yang
menciptakan dan mengatur urusan kita.
6.
Tidaklah ada yang disifati dengan
sifat Rububiyah, melainkan Dzat yang Maha Sempurna. Adapun sesembahan selain
Allah adalah batil, karena tidak satupun pada mereka sifat kesempurnaan.
Wallahu a’lam bish
Shawab.
--------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 10 Muharam 1437/ 23 Oktober 2015_di kota
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 10 Muharam 1437/ 23 Oktober 2015_di kota