TAFSIR SURAT AL-FATIHAH (Ayat ke 1)



{الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين}
“Segala pujian yang mutlak hanyalah milik Allah Ta’ala Rabb semesta alam.
Pujian yang mutlak, yakni semua nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya serta perbuatan-Nya adalah terpuji secara mutlak, tidak ada celaan atau kekurangan sedikitpun padanya.
Kalimat ‘al-Hamdu’ memiliki kandungan makna yang dalam, yaitu mensifati Allah dengan segala kesempurnaan dengan diiringi kecintaan dan pengagungan.
Kalimat ‘Rabb’ artinya pencipta, pemilik, pemelihara dan pengatur.
Kalimat ‘Alamin’ artinya segala sesuatu yang ada selain Allah. Ini adalah pendapat Qatadah, dan dipilih oleh al-Qurthubi dan Ibnu Katsir.
Allah adalah Rabb bagi alam semesta, yakni Allah yang menciptakan, memiliki, memelihara dan mengatur seluruh alam semesta. Hal ini sebagaimana Allah firmankan;

{قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ (23) قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ (24)}
Fir'aun bertanya: "Siapa Rabb semesta alam itu?" Musa menjawab: "Rabb Sang Pencipta, Pemilik dan Pengatur langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Rabb-mu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya." [QS. Asy-Syu’ara:23-24]
 FAEDAH AYAT:
1.      Wajib bagi kita untuk senantiasa bersyukur dan memuji nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang agung. Allah Ta’ala berfirman;
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَا
Dan katakanlah: "Segala puji hanya milik Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya."  [QS. An-Naml:93
{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ}
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", Katakanlah: "Segala puji hanya milik Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).” [QS. Al-Ankabut”63]
2.      Allah telah memberikan sekian banyak kenikmatan dan kemudahan, baik secara lahir maupun batin, baik di dunia maupun di akherat. Allah berfirman;
{الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ}
“Segala puji hanyalah milik Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi.” [QS. Al-An’aam:1]
{وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
“Dan penutup doa mereka (penghuni surge) ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil 'aalamin.” [QS. Yunus:10]
Dari sini menunjukan bahwa pemeliharaan Allah terbagi menjadi dua:
a.       Umum, yakni untuk seluruh makhluk-Nya, baik muslim maupun kafir, yakni pemeliharaan dari sisi Allah memberikan rizqi kepada mereka, kesehatan, kehidupan dan yang lainnya.
b.      Khusus, yakni hanya diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman saja, yakni pemeliharaan dari sisi Allah memberikan kepada mereka taufiq dan hidayah, iman, istiqamah dan yang lainnya.
3.      Allah menyebutkan lafazh (الْحَمْدُ للّهِ) dalam al-Quran sebanyak 21 kali.
4.      Allah Ta’ala bersendirian dalam mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta ini. Kaum musyrikin Quraiys sepakat dalam hal ini. Hal ini berbeda dengan sekelompok umat yang menisbatkan diri mereka kepada Islam dari kalangan Syiah Rafidhah dan Sufi yang mana mereka meyakini bahwa wali-wali mereka ikut andil dalam mengatur alam semesta dan memberikan rizqi kepada manusia. Sungguh kesyirikan manusia di zaman sekarang lebih besar dan dahsyat daripada kesyirikannya Abu Jahl, Abu Lahb dan kaum musyrikin quraisy yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
{قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ}
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" [QS. Yunus:31]
5.      Tatkala kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah Rabb semesta alam, maka wajib bagi kita tunduk, patuh dan kembali hanya kepada Allah dalam segala sesuatu, karena Dia-lah yang menciptakan dan mengatur urusan kita.
6.      Tidaklah ada yang disifati dengan sifat Rububiyah, melainkan Dzat yang Maha Sempurna. Adapun sesembahan selain Allah adalah batil, karena tidak satupun pada mereka sifat kesempurnaan.
Wallahu a’lam bish Shawab.
--------------------------
Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 10 Muharam 1437/ 23 Oktober 2015_di kota